Polsek Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah menjemput delapan remaja karena diduga melakukan perundungan terhadap salah satu rekannya di Alun-Alun Kidul. Kasus ini mencuat setelah video perundungan itu viral di media sosial, Jumat (14/8).
Dalam video berdurasi 30 detik itu tampak seorang anak perempuan mengalami perundungan oleh teman-temannya. Korban beberapa kali didorong dan ditendang. Korban juga terlihat ditampar oleh salah satu pelaku.
Kepala Polsek Pasar Kliwon, AKP Adis Gani Gatra mengatakan peristiwa perundungan tersebut terjadi di Alun-alun Selatan Keraton Surakarta, Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon pada Senin (10/8) pukul 15.00 WIB. Video itu direkam oleh salah satu pelaku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi videonya baru viral tadi pagi," kata dia, Jumat (14/8).
Mendengar banyak laporan dari warganet, Polsek Pasar Kliwon langsung mengumpulkan keterangan dari beberapa saksi yang tampak di video tersebut. Delapan pelaku diidentifikasi dan dijemput sekitar pukul 13.00 WIB ke Polsek Pasar Kliwon.
"Delapan pelaku dan satu korban semuanya perempuan. Korban saat ini dalam kondisi baik tidak mengalami luka maupun tekanan," katanya.
Kasus tersebut saat ini ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Surakarta. Mengingat semua pihak yang terlibat masih berusia anak-anak.
Ditemui terpisah, Kapolresta Surakarta, Kombes Ade Safri Simanjuntak penanganan kasus ini akan memperhatikan prosedur penanganan anak yang berhadapan dengan hukum.
"Kita harus menghormati aturan yang berkaitan dengan hak-hak anak," kata Ade.
Sementara itu, ayah korban Wagito mengatakan anaknya sama sekali tidak menceritakan peristiwa yang dialami kepada orang tua. Pula, sama sekali tidak menunjukkan perubahan perilaku sejak mengalami perundungan tersebut.
"Enggak ada perubahan. Ya seperti hari-hari biasa," katanya.
Ia berharap kasus perundungan ini berakhir secara kekeluargaan. Ia mengajak semua pihak mengoreksi diri dan menjaga sikap dalam pergaulan.
"Kalau saya ingin kasus ini berakhir damai karena semua kan masih anak-anak. Lagipula mereka masih harus sekolah. Kalau harus urusan dengan polisi kan tidak baik," katanya.
(syd/bmw)