Nadiem soal Latihan Militer di Kampus: Voluntary 1 Semester

CNN Indonesia
Rabu, 26 Agu 2020 16:52 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim mengaku memiliki rencana pendidikan kemiliteran satu semester di kampus yang sifatnya sukarela pada Kampus Merdeka.
Mendikbud Nadiem Makarim mengaku kaget ada isu wajib militer di kampus. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengaku terkejut mendengar isu pendidikan wajib militer di kampus. Jikapun ada, ia menyebut program itu bentuknya sukarela.

"Ini pun membuat saya kaget mendengar ini. Saya kaget juga. Karena beberapa diskusi yang sebelumnya terjadi itu bukan wajib militer sama sekali," ungkapnya melalui siaran langsung Instagramnya, Rabu (26/8).

Hal ini diungkap Nadiem merespons pertanyaan sejumlah pengikutnya di akun Instagram yang menanyakan isu wajib militer di kampus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan bos Gojek itu bercerita pihaknya membahas program pendidikan militer yang bukan kewajiban. Program ini, katanya, dikaitkan dengan kebijakan Kampus Merdeka yang merupakan besutannya.

"Mahasiswa voluntary, kalau ingin mengikuti pelatihan perwira sebagai kemerdekaan mahasiswa memilih satu semester," ujarnya.

Nadiem mengatakan mahasiswa yang mengikuti program tersebut juga tidak diwajibkan menjadi anggota militer.

Infografis Kebijakan 'Kampus Merdeka' ala Menteri Nadiem

"Kalau saya di bagian Kampus Merdeka, bukan masalah wajib militer. Saya belum ketahui isu itu dan belum ambil keputusan apapun," tandasnya.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan mengumumkan program Bela Negara yang bakal dihadirkan di kampus selama satu semester. Setelah lulus, mahasiswa bisa menjadi perwira cadangan jika mengikuti program ini.

Namun, pernyataan Kemenhan ini kadung dimaknai publik sebagai wajib militer di kampus.

Peneliti HAM dan Sektor Keamanan Setara Institute, Ikhsan Yosarie, mengatakan rencana program bela negara di kampus ini bertentangan dengan nafas Kampus Merdeka yang digagas Nadiem.

"Dengan sejumlah persoalan beberapa waktu kebelakang yang berkaitan dengan pelanggaran terhadap kebebasan akademik kampus, alih-alih menjamin kebebasan mimbar akademik kampus, Kemendikbud malah mengafirmasi militerisasi sektor pendidikan," kata dia.

Wakil Menteri Pertahanan Wahyu Sakti Trenggono menjelaskan Bela Negara tidak wajib dilaksanakan semua mahasiswa. Kemenhan juga menampik bahwa programnya itu merupakan pendidikan militer.

"Saya mau koreksi dikit ya, itu bukan pendidikan militer. Itu bela negara. Bela negara dan militer. Kalau militer itu kan kesannya militerisasi. Tapi kalau bela negara kan berbeda itu," kata Trenggono dalam sebuah wawancara yang disiarkan melalui platform radio, Rabu (19/8).

(fey/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER