Jokowi Minta Industri Buka Magang Mahasiswa Satu Semester

CNN Indonesia
Rabu, 26 Agu 2020 19:44 WIB
Presiden Jokowi menilai program magang sejalan dengan kebijakan yang diinisiasi Mendikbud Nadiem Makarim yakni Merdeka Belajar, Kampus Merdeka.
Presiden Jokowi menilai program magang sejalan dengan kebijakan yang diinisiasi Mendikbud Nadiem Makarim yakni Merdeka Belajar, Kampus Merdeka. (Dok. Biro Setpres/Kris)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta pelaku industri membuka kerja sama dengan lembaga pendidikan berupa program magang bagi mahasiswa minimal satu semester.

Hal ini disampaikan Jokowi saat meresmikan gedung sekolah vokasi Universitas Diponegoro melalui siaran di akun Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (26/8).

"Selain penyediaan infrastruktur kampus, yang juga penting adalah akses mahasiswa untuk magang. Belajar sambil bekerja dalam industri, bukan hanya 1-2 minggu. Minimal satu semester," kata Jokowi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi menilai program magang itu akan membantu mahasiswa memahami langsung praktik di lapangan, ekosistem kewirausahaan, hingga berbagai penelitian dan pengembangan yang selama ini dipelajari selama menempuh pendidikan.

Menurut Jokowi, program magang ini juga serupa dengan program Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim berupa Merdeka Belajar, Kampus Merdeka. Program itu diketahui mengutakan pemberian akses bagi mahasiswa untuk belajar di mana saja.

"Itu inti kebijakan merdeka belajar, kampus merdeka, mahasiswa diberi akses dan didukung belajar kepada siapa saja dan di mana saja, yang bisa memberi pengetahuan, keterampilan baru yang relevan dan dibutuhkan masyarakat dan industri," kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Solo itu juga menerangkan dalam kondisi krisis saat ini semua pihak harus mampu memanfaatkan momentum untuk mengejar ketertinggalan. Termasuk, sambungnya, menyiapkan strategi besar dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

Jokowi menuturkan, prioritas Kabinet Indonesia Maju dalam lima tahun ke depan adalah mengembangkan SDM. Oleh karena itu, perlu infrastruktur yang baik dan cara kerja yang efisien untuk mengembangkan SDM.

"Di saat puncak bonus demografi sekarang ini, di mana usia kerja mendominasi proporsi penduduk Indonesia, kita harus menyediakan peluang kerja sebanyak-banyaknya. Meningkatkan kapasitas SDM agar lebih produktif, kompetitif, dan pendidikan vokasi menempati posisi penting dalam pengembangan SDM kita," kata dia.

(psp/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER