Serikat Guru Minta Nadiem Juga Perhatikan PJJ Luring

CNN Indonesia
Jumat, 28 Agu 2020 04:39 WIB
Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) meminta pemerintah tidak melupakan pembelajaran di luar jaringan (luring) yang masih jadi kendala di banyak daerah.
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriwan Salim mengapresiasi langkah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memberi bantuan pulsa untuk siswa dan guru selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring di masa pandemi virus corona.

Namun ia menilai pemerintah tidak bisa melupakan pembelajaran di luar jaringan (luring) yang masih jadi kendala sekolah di banyak daerah.

"Kendala-kendala selama PJJ luring yang harusnya diintervensi Kemendikbud bersama kementerian/lembaga dan Pemda selama lima bulan ini belum nampak ada progres yang signifikan," ungkapnya kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Kamis (27/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PJJ luring dilakukan dengan menggunakan media komunikasi lain. Atau, guru menemui siswa  dalam waktu terbatas. PJJ luring sangat tergantung pada kapasitas dan kompetensi yang dimiliki satuan pendidikan, dan fasilitas yang dimiliki daerah.

Satriwan menjabarkan kendala pembelajaran jarak jauh (PJJ) luring umumnya meliputi tidak ada akses listrik atau internet, keterbatasan gawai, hingga sulitnya akses guru berkunjung ke rumah siswa.

Sejauh ini FSGI mendapati tak ada perubahan pada kendala pembelajaran luring di tahun ajaran sebelumnya dengan tahun ajaran 2020/2021.

Ia menduga ini karena Nadiem belum membuat kebijakan yang menyentuh PJJ luring. Padahal, menurut Satriwan, sekolah di daerah tanpa akses butuh bantuan pemerintah untuk memastikan pembelajaran berjalan.

"Sedari awal kami minta agar Kemendikbud mendata dan membuka ke publik, berapa guru yang mengajar dan berapa siswa yang menggunakan metode PJJ luring dan di daerah mana saja. Data ini saya rasa Kemdikbud belum punya," tambahnya.

PJJ sendiri masih berjalan hingga hari ini di sebagian besar daerah. Pemerintah hanya mengizinkan pembukaan sekolah di zona hijau dan kuning yang meliputi 43 persen siswa di Indonesia.

Kemendikbud mencatat ada 1.840 sekolah di zona merah, 12.124 sekolah di zona oranye, 6.238 sekolah di zona kuning dan 764 sekolah di zona hijau masih melakukan PJJ.

Selama PJJ berlangsung, mayoritas kendala untuk belajar daring adalah beban biaya kuota internet. Keluhan ini dijawab Nadiem dengan kucuran dana hingga Rp7,2 triliun untuk kuota internet.

Selama September sampai Desember 2020, siswa bakal mendapat bantuan kuota sebesar 35 giga byte per bulan. Lalu guru sebanyak 42 giga byte per bulan. Serta mahasiswa dan dosen sebanyak 50 giga byte per bulan.

Untuk PJJ luring, Nadiem membuat program belajar dengan televisi dan radio pada tahun ajaran lalu. Metode ini tak sepenuhnya dianggap efektif, sehingga guru di sekolah terpencil harus berkunjung ke rumah siswa untuk mengajar.

Namun tak semua siswa bisa dikunjungi guru karena keterbatasan geografis. Guru bercerita sejumlah siswa terpaksa tak bisa belajar karena guru sulit mendatangi rumah mereka.

(fey/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER