Pemerintah Kabupaten Jember mengadakan salawat dan doa anak yang diikuti 12.360 peserta berpusat di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jalan Gajahmada Kaliwates pada Jumat (28/8).
Bupati Jember Faida mengatakan, Kabupaten Jember telah mencanangkan diri sebagai kabupaten yang religius. Hal itu dibuktikan dengan membumikan salawat dan doa bagi anak-anak di Kabupaten Jember yang juga menjadi pemenuhan salah satu dari 22 Janji Kerja Bupati dan Wakil Bupati Jember.
Realisasi program, kata Faida, berkaitan erat dengan penguatan pendidikan karakter bangsa. Menurutnya, bangsa yang besar adalah yang memiliki karakter kuat dan berdampingan dengan kompetensi tinggi. Sementara, penguatan karakter bangsa menjadi salah satu Nawacita yang dicanangkan Presiden Joko Widodo melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Faida, program Salawat dan Doa Anak Jember (SDAJ) ini dicanangkan sebagai bentuk kepatuhan terhadap firman Tuhan. Selain itu, juga tidak ada keraguan bahwa membaca salawat dan salam adalah bagian dari penghormatan (tahiyyah).
"Karena itu, ketika kita membaca salawat sesuai perintah Allah, Allah berjanji untuk membalas pembacaan salawat tersebut kepada yang bersangkutan," ujarnya.
Lebih lanjut, Faida menyatakan penyelenggaraan pendidikan nasional dinilai berada di jalur tepat jika memberikan pendidikan karakter sekaligus membentuk intelektualitas siswa atau santri berupa kompetensi. Sehingga program SDAJ menjadi penunjang pendidikan karakter tersebut.
Secara sistematis, salawat dan doa-doa itu disusun dalam buku Panduan Salawat dan Doa Anak Jember (BP-SDAJ). BP-SDAJ tersebut akan menjadi rujukan bagi sekolah/madrasah dan seluruh pemangku kepentingan dalam mengimplementasikan program SDAJ sebagai bagian penting dalam penguatan pendidikan karakter di sekolah dan madrasah.
Faida tak lupa meminta dukungan kepala sekolah, guru, orang tua, komite sekolah, serta seluruh elemen masyarakat untuk memberikan masukan bagi pelaksanaan dan penyempurnaan kebijakan SDAJ. Program ini juga akan selalu dimonitor dan dievaluasi guna perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut.
"Semoga program SDAJ ini dapat memberikan nuansa yang sangat indah untuk Kabupaten Jember sebagai Bumi Salawat, dan doa menuju kabupaten yang religius," kata Faida.
(rea)