Drg MPH Jadi Dokter Pertama Wafat Akibat Covid-19 di Sultra

CNN Indonesia
Minggu, 30 Agu 2020 23:51 WIB
Gugus Tugas Covid-19 Sultra menyebut seorang dokter gigi di Konawe Selatan jadi dokter pertama yang meninggal akibat Covid-19 di daerahnya.
Ilustrasi pemakaman korban Covid-19. (Foto: ANTARAFOTO/Basri Marzuki)
Kendari, CNN Indonesia --

Seorang dokter gigi di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, dan seorang dosen di Kota Kendari dilaporkan meninggal dunia karena positif Covid-19, Minggu (30/8).

Dokter yang meninggal tersebut diketahui seorang perempuan berinisial MPH (36), yang merupakan dokter gigi di Puskesmas Lalowaru, Kabupaten Konawe Selatan. Ia meninggal di RSU Bahteramas Kendari sekira pukul 17.00 WITA, Minggu (30/8).

Sementara dosen diketahui berinisial ENI (54), perempuan, meninggal sekitar pukul 13.00 WITA di hari yang sama. Dosen perguruan tinggi negeri ini juga dinyatakan positif Virus Corona.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sulawesi Tenggara (Sultra) La Ode Rabiul Awal, MPH, yang bukan merupakan anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI), namun almarhumah tercatat sebagai dokter pertama yang meninggal karena Covid di Bumi Anoa.

"Ini dokter pertama dalam catatan kami yang meninggal di Sultra," jelas Rabiul Awal saat dihubungi CNNIndonesia.com.

Awalnya, dokter MPH mengalami sesak napas, tidak enak badan, dan demam. Dokter tersebut diketahui juga tidak memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

"Sempat dirawat di rumahnya diinfus. Kemudian dibawa di RSU Bahteramas pada 29 Agustus 2020 pukul 16.15 dengan gejala pneumonia," jelas Rabiul.

Sebulan sebelumnya, keluarga dokter tersebut meninggal dunia karena Covid-19. Namun, Rabiul tidak bisa menyatakan bahwa dokter tersebut terinfeksi dari keluarganya.

Infografis Mengenal Alat Pelindung Diri Petugas Medis Covid-19Foto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi

"Untuk saat ini kita belum menyimpulkan dari mana terinfeksi. Karena saat ini ibaratnya kita sedang dikepung oleh virus corona," jelasnya.

Senada, dosen ENI juga tidak memiliki riwayat penyakit penyerta. Berdasarkan hasil rontgen, diagnosisnya adalah pneumonia, penyakit yang ditimbulkan oleh Virus Corona.

"Tidak ada data rekam mediknya, tapi informasinya pasien ini pneumonia dan kemarin masih sempat bisa jalan sendiri ke kamar mandi. Almarhumah meninggal tadi siang sekira pukul 13.00 WITA," tutur Rabiul.

Dokter gigi dan dosen tersebut termasuk empat kasus meninggal akibat Covid-19 tambahan per Minggu (30/8). Namun, dua orang belum masuk data nasional karena wafat setelah pembaruan data ditutup pukul 13.00 WITA.

Dua orang lainnya adalah seorang perempuan (51) yang meninggal pada Sabtu (29/8) pukul 15.00 WITA di RSUD Kota Kendari; dan seorang laki-laki (70), meninggal pada Minggu (30/8) pukul 05.30 WITA. Keduanya memiliki penyakit komorbid.

"Tambahan kasus meninggal kita ini sekarang kalau ditambah empat tadi, maka [totalnya] sudah 30 orang," jelas Rabiul.

Selain itu, ada tambahan 28 kasus baru yang terdiri dari 19 orang di Kota Kendari, Konawe Utara 2 orang, Konawe 2 orang, Muna 2 orang, dan Konawe Selatan 3 orang. Total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Sultra sebanyak 1.565 orang. Sementara pasien sembuh sebanyak 41 orang, pasien yang masih dalam perawatan 488 orang.

Menurut Rabiul, kasus melonjak karena kurangnya pemahaman masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan.

Infografis Insentif dan Santunan Kematian untuk Tenaga MedisFoto: CNNIndonesia/Fajrian

"Kita masih banyak menemukan masyarakat enggan memakai masker dan tidak menjaga jarak. Sangat sulit mengendalikan kasus disaat masyarakat abai protokol kesehatan ini," pungkasnya.

Terpisah, seorang warga Kota Pontianak, Kalimantan Barat, yang diketahui merupakan kepala cabang salah satu bank, meninggal dunia dan terkonfirmasi positif Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kalbar dr. Harrison menyebut pasien yang meninggal tersebut sempat menghadiri resepsi pernikaha keluarga di Sigkwang dan Pontianak, pada Sabtu (8/8).

"Pada Jumat (21/8) warga Kota Pontianak berusia 52 tahun itu dilaporkan mengalami gejala demam dan menjalani perawatan di RS Mitra Medika kota Pontianak, dan pada hari Minggu (23/8) pasien ini diperbolehkan pulang," katanya.

Harrison melanjutkan, pada Jumat (23/8) malam, pasien tersebut mengalami sesak nafas dan dirujuk ke rumah sakit umum Dr Soedarso Kota Pontianak.

Setelah menjalani pemeriksaan swab oleh pihak rumah sakit, pasien dinyatakan terkonfirmasi kasus positif Covid-19.

"Kondisi pasien semakin memburuk pada Sabtu (29/8) pukul 10.00 WIB. Pasien warga Kecamatan Pontianak Timur tersebut dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit," katanya.

Harrison mengatakan pasien ini juga memiliki riwayat penyakit bawaan seperti diabetes melitus, jantung, dan hipertensi.

Insert Artikel - Waspada Virus CoronaFoto: CNN Indonesia/Fajrian

"Proses pemulasaraan serta pemakaman jenazah pasien dilaksanakan sesuai prosedur Covid-19," imbuhnya.

Dengan tambahan kasus ini, jumlah total pasien Covid-19 yang meninggal di Kalbar mencapai 5 orang. Per 30 Agustus, pasien terkonfirmasi baru di Kalbar mencapai 18 orang, sehingga total kasusnya mencapai 645 orang.

(arh/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER