Edo Kondologit Marah Kerabat Tewas, Polisi Janji Usut Tuntas

CNN Indonesia
Senin, 31 Agu 2020 08:19 WIB
Kerabat penyanyi sekaligus politikus PDIP Edo Kondologit meninggal usai diduga dianiaya di Polres Sorong Kota. Polda Papua Barat pun turun tangan mengusut.
Penyanyi sekaligus politikus PDIP Edo Kondologit meminta polisi bertanggung jawab atas kematian kerabatnya, Riko (20). (detikcom/Hasan Alhabshy)
Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota keluarga penyanyi sekaligus politikus PDIP Edo Kondologit, Riko (20) meninggal dunia usai diduga mengalami kekerasan fisik saat menjalani pemeriksaan di Polres Sorong Kota, Papua Barat, Kamis (27/8). Ia pun mendesak kepolisian bertanggung jawab atas kematian salah satu anggota keluarganya itu.

Edo mengatakan Riko diperiksa oleh polisi karena diduga membunuh salah satu warga. Ia mengatakan Riko diserahkan oleh pihak keluarga. Edo membantah bahwa polisi yang menangkap Riko untuk diproses hukum.

Riko diduga membunuh setelah barang bukti yang diduga terkait dengan korban ditemukan dari dirinya. Polisi juga menemukan ponsel milik korban yang diduga dibunuh oleh Riko.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah yang membuat marah, belum sampai 24 jam di Polres sudah jadi korban si Riko ini. Padahal pergi (diantar ke Polsek Pulau Doom) dalam keadaan sehat walau dalam keadaan mabuk, tapi badannya sehat," kata Edo kepada CNNIndonesia.com, Minggu (30/8).

Selain oleh polisi, Edo mengaku menerima informasi Riko sengaja dibiarkan disiksa oleh dua tahanan lain di dalam sel tahanan yang ada di Polres Sorong.

Bahkan, ia menyebut kedua kaki Riko ditembak oleh polisi karena dituding hendak melarikan diri usai memecahkan kaca saat penyiksaan oleh dua tahanan berlangsung.

"Dia (Riko) berusaha menghindar dari penyiksaan mereka (tahanan yang menyiksa) mungkin tabrak kaca, polisi dengan sengaja anggap dia melarikan diri, ditangkap, ditembak kedua kakinya dengan pistol. Ini kan penganiayaan berat," ujar Edo.

Tak sampai di sana, Edo berkata Riko kembali disiksa usai proyektil peluru di kedua kakinya diambil di rumah sakit. Menurutnya, polisi kembali membiarkan Riko disiksa hingga akhirnya meninggal dunia.

"Menurut saya ini cara-cara biadab, tidak bisa dibiarkan cara-cara seperti itu. Kalau polisi mau cuci tangan, tidak bisa. Karena itu tempat mereka," katanya.

Merespons dugaan tersebut, Kapolda Papua Barat Inspektur Jenderal, Tornagogo Sihombing mengatakan telah memerintahkan Kepala Bidang Propam dan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Barat berangkat ke Kota Sorong.

Tornagogo memerintahkan anak buahnya itu untuk melakukan pemeriksaan dan penyelidikan kematian keluarga Edo Kondologit tersebut.

"Apakah proses penanganannya sudah sesuai SOP atau tidak," kata Tornagogo kepada CNNIndonesia.com, Senin (31/8).

Tornagogo berjanji pihaknya akan memproses anggota Polres Kota Sorong jika terbukti melakukan pelanggaran yang mengakibatkan nyawa tahanan melayang.

"Saya akan proses hukum bila ada pelanggaran yg dilakukan anggota," ujarnya.

(fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER