Polda Papua Barat Usut Kematian Kerabat Edo Kondologit

CNN Indonesia
Senin, 31 Agu 2020 07:20 WIB
Kapolda Papua Irjen Tornagogo Sihombing berjanji menindak anggotanya jika terbukti melakukan pelanggaran atas kematian kerabat Edo Kondologit.
Polda Papua Barat menerjunkan tim mengusut kematian keluarga penyanyi Edo Kondologit di Polres Kota Sorong beberapa waktu lalu. Ilustrasi (iStockphoto/Herwin Bahar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Polda Papua Barat berjanji mengusut tuntas dugaan pelanggaran di Polres Sorong yang berujung pada kematian keluarga penyanyi Edo Kondologit, Riko (20). Ia diduga mengalami kekerasan fisik hingga meninggal saat menjalani pemeriksaan kasus hukum di Polres Sorong.

Kapolda Papua Barat Inspektur Jenderal Tornagogo Sihombing mengatakan telah memerintahkan Kepala Bidang Propam dan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Barat berangkat ke Kota Sorong untuk mengusut perkara ini.

Tornagogo meminta anak buahnya itu untuk melakukan pemeriksaan dan penyelidikan kematian Riko.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apakah proses penanganannya sudah sesuai SOP atau tidak," kata Tornagogo kepada CNNIndonesia.com, Senin (31/8).

Tornagogo berjanji pihaknya akan memproses anggota Polres Kota Sorong jika terbukti melakukan pelanggaran yang mengakibatkan nyawa tahanan melayang.

"Saya akan proses hukum bila ada pelanggaran dilakukan anggota," ujarnya.

Sebelumnya, penyanyi sekaligus politikus PDIP Edo Kondologit mendesak kepolisian bertanggung jawab atas kematian salah satu anggota keluarganya Riko (20). Riko meninggal dunia usai diduga mengalami kekerasan saat menjalani pemeriksaan di Polres Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (27/8).

Edo mengatakan Riko diperiksa oleh polisi karena diduga membunuh salah satu warga. Ia menyebut pihak keluarga yang menyerahkan sendiri Riko ke polisi untuk diproses hukum. Menurutnya, bukan polisi yang menangkap keluarganya itu.

Riko diduga membunuh lantaran ada barang bukti yang diduga terkait dengan korban. Polisi juga menemukan ponsel milik korban dikuasai Riko.

"Nah yang membuat marah, belum sampai 24 jam di Polres sudah jadi korban si Riko ini. Padahal pergi (diantar ke Polsek Pulau Doom) dalam keadaan sehat walau dalam keadaan mabuk, tapi badannya sehat," kata Edo kepada CNNIndonesia.com, Minggu (30/8).

Selain oleh polisi, Edo mengaku menerima informasi bahwa Riko sengaja dibiarkan disiksa oleh dua tahanan lain di dalam sel tahanan yang ada di Polres Sorong. Bahkan, ia menyebut kedua kaki Riko ditembak oleh polisi karena dituding hendak melarikan diri usai memecahkan kaca saat penyiksaan oleh dua tahanan berlangsung.

(fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER