Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulawesi Selatan memeriksa 16 anggota polisi menyusul peristiwa penembakan warga oleh polisi di Jalan Barukang, Kelurahan Pattingngaloang, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, Minggu dini hari kemarin, (30/8). Penembakan oleh polisi tersebut melukai tiga warga, satu di antaranya meninggal dunia.
"Sampai saat ini sementara lakukan pemeriksaan terhadap 16 personil kepolisian. Dan senjata-senjata yang digunakan sudah diamankan Bid Propam," kata Kabid Humas Polda Sulsel, didampingi Kombes Polisi Ibrahim Tompo dan Kabid Propam Polda Sulsel, Kombes Polisi Agoeng Kurniawan saat ditemui di Mapolda Sulsel, Senin, (31/8).
Propam masih mengecek senjata tersebut untuk mengetahui lebih lanjut prosedur penembakan, jenis senjata yang digunakan, dan siapa pengguna senjata di lapangan. Pendalaman juga akan melewati proses uji balistik dan uji teknis untuk mengetahui fakta penggunaan senjata di lapangan, termasuk mencari tahu siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata Ibrahim, penembakan yang dilakukan personel polisi ini dilatarbelakangi upaya pembelaan diri karena warga melakukan tindakan pengeroyokan terhadapnya saat dia mencari rumah Namus, salah seorang pelaku pengeroyokan yang terjadi sebelumnya, Rabu (26/8).
Saat itu, kata Ibrahim, anggota bernama Bripka Usman terdesak lalu melepas penembakan. Tembakan yang dilepas itu ada yang mengenai kaki, juga kepala warga.
Ibrahim tidak menjawab detail saat ditanya mengenai bagaimana tembakan yang dilepas polisi tersebut bisa mengenai kepala warga. Dia hanya berdalih semua akan dijelaskan setelah fakta dan data berhasil dikumpulkan dari hasil penyelidikan internal.
"Kami belum menerima hasil autopsi korban yang meninggal dunia ini," kata Ibrahim.
Selain memeriksa polisi, Propam juga memeriksa empat warga yang diduga melakukan aksi pengeroyokan terhadap polisi yang tengah melakukan penyelidikan kasus di daerah itu.
"Ada empat warga diperiksa dan kemungkinan jumlahnya bisa bertambah karena yang mengeroyok anggota saat bertugas melakukan penyelidikan terhadap kasus pengeroyolan pada hari sebelumnya di lokasi itu. Diantara massa yang berkumpul saat terjadi pengeroyokan itu, ada tiga korban ini," kata Ibrahim Tompo seraya menambahkan, korban juga turut diperiksa dan dua diantaranya terindikasi menggunakan narkoba.
Sementara itu, saat ini rumah duka di jl Barukang atas nama korban yang meninggal dunia, Anjas, (23) karena luka di kepala, dipadati pelayat. Adapun dua korban lainnya, Ammar, (18) dan Iqbal, (22), dengan luka di kaki, masih dirawat di RS Bhayangkara.
"Rencana habis zuhur, jenazah dibawa ke Kabupaten Maros, kampung neneknya untuk dimakamkan," kata Ketua RW 4, RT 2, Kelurahan Pattingngaloang, Nuraini, (51).
(svh/gil)