Belasungkawa Tokoh Publik untuk 100 Dokter Korban Corona

CNN Indonesia
Kamis, 03 Sep 2020 01:30 WIB
Sejumlah tokoh publik turut mengucapkan belangsungkawa atas kematian ratusan dokter dan tenaga kesehatan akibat terpapar virus corona.
Sejumlah tokoh publik turut mengucapkan belangsungkawa atas kematian ratusan dokter dan tenaga kesehatan akibat terpapar virus corona.(Istockphoto/kzenon).
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah tokoh publik turut mengucapkan belangsungkawa atas kematian ratusan dokter dan tenaga kesehatan akibat terpapar virus corona.

Selain itu, doa bersama juga dipanjatkan demi keselamatan para tenaga medis di Indonesia yang menjadi garda depan dalam melawan pandemi ini.

Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih membuka acara dengan mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya terhadap para kawan sejawatnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daeng pun meminta jasa dan perjuangan dokter yang telah gugur dapat menjadi teladan sekaligus penyemangat bagi para tenaga kesehatan yang saat ini masih berjibaku melawan virus corona.

"Para teman sejawat untuk terus bersemangat, komitmen yang kuat, berdiri tegak untuk mengabdi kepada kemanusiaan. Karena itulah sumpah yang sudah kita ucapkan bersama waktu kita memilih berprofesi sebagai tenaga medis," kata Daeng melalui akun youtube BNPB, Rabu (2/9) malam.

Beberapa tokoh pemerintahan yang turut hadir secara virtual yakni Menko PMK Muhadjir Effendy, Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 Erick Thohir, Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo, Kepala PPSDM Kemenkes Abdul Kadir, hingga Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.

"Kami dari pemerintah mengucapkan turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya pahlawan masyarakat dalam menangani covid-19 ini," kata Erick.  

Menteri BUMN ini pun meminta masyarakat untuk selalu bergotong royong dalam menanggung bencana non-alam ini secara bersama-sama. Ia pun meminta maaf, jika selama ini hasil kerjanya belum sempurna.

Kendati demikian, Erick mengaku bahwa kondisi pandemi di Indonesia saat ini sangat membaik. Menurutnya hal itu dapat dilihat dari trend angka pasien sembuh dan trend angka fatality atau kematian yang terus membaik.

"Kami berusaha sekuat tenaga bekerja keras dengan segala kekurangan dan mohon maaf bila tidak sempurna," kata dia.

Selain itu, hadir pula sejumlah perwakilan dari kalangan masyarakat, seperti Founder dan Chairman CT Corp Chairul Tanjung, hingga Eks Menteri BUMN Dahlan Iskan.

Dalam kesempatan itu, CT turut menyampaikan rasa duka cita mendalam, sekaligus pengharapannya agar kasus kematian tenaga kesehatan Indonesia terhenti dan tidak terus bertambah.

"Melihat banyaknya kawan sejawat saya yang gugur di medan perang melawan covid-19, tentu kita berharap kejadian ini tidak terjadi lagi," kata CT.

Selain mendoakan, CT juga menyampaikan komitmennya untuk mendukung segala upaya-upaya kesehatan guna membebaskan Tanah Air dari pandemi, serta mendukung upaya untuk memulihkan ekonomi negara.  

"Semalam kami menyampaikan komitmen kami kepada BNPB untuk 100 persen mendukung komitmen sosialisasi perubahan perilaku kepada masyarakat, melalui seluruh media yang kami miliki," terangnya.

CT pun meminta masyarakat untuk tetap bersabar dan selalu menahan diri, serta melanjutkan upaya dengan ikhtiar dan tawakal.

Tak hanya tokoh masyarakat, terlihat pula sejumlah tokoh lintas agama seperti KH Mustofa Bisri alias Gus Mus, Cak Nun, Pastor Dismas Valens Salettia, serta tokoh agama lainnya.

Merespons jumlah kematian tenaga medis yang terus bertambah, Gus Mus pun meminta kepada masyarakat untuk tidak egois dalam menyikapi pandemi ini.

Budayawan Indonesia ini mengajak publik untuk turut berempati terhadap keluarga para tenaga kesehatan yang ditinggalkan. Sehingga ia meminta masyarakat untuk membatasi aktivitas yang tidak penting serta selalu mematuhi protokol kesehatan, sebagai salah satu upaya menolong tenaga kesehatan.  

"Tuhan memberikan musuh bersama, yang semestinya kita tanggulangi bersama. Tidak boleh lagi egois hanya mementingkan diri sendiri," ujar Gus Mus.

Gus Mus juga menyampaikan rasa belasungkawa sekaligus tak lupa memanjatkan doa untuk para garda terdepan yang telah mangkat, akibat positif terpapar corona.

"Mudah-mudahan Allah Tuhan YME menerima arwah mereka dan menempatkan di tempat yang layak sesuai jasa dan amal perbuatan mereka," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, IDI mencatat sebanyak 100 dokter telah gugur selama pandemi Covid-19 per tanggal 30 Agustus 2020. Seluruh dokter yang meninggal itu dipastikan meninggal karena positif terpapar Covid-19.

IDI mencatat jumlah kematian dokter terbanyak berada di Jawa Timur yakni sebanyak 25 dokter, kemudian Sumatera Utara 15 dokter, dan DKI Jakarta 14 dokter.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun turut menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya terhadap 100 tenaga medis yang meninggal dunia karena terpapar virus corona.

Juru bicara presiden, Fadjroel Rachman menyatakan Jokowi juga menyampaikan apresiasi kepada para tenaga medis yang telah bekerja keras menangani pasien Covid-19.

"Presiden memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada tenaga medis yang bekerja sangat keras dan sangat baik sejak pandemi covid-19 melanda Indonesia, berjibaku tanpa sekat apapun, dengan penuh dedikasi dan profesional," kata Fadjroel melalui keterangan tertulis, Rabu (2/9).

(khr/age)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER