Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi bakal menjadi kader PDIP. Eri telah resmi diusung partai banteng sebagai calon wali kota dalam Pilkada Surabaya 2020.
Risma menyebut Eri juga akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai kepala Bappeko Surabaya sekaligus aparatur sipil negara (ASN) Pemkot Surabaya.
"Dia harus mundur. Dia pasti akan jadi kader PDIP," kata Risma, di Surabaya, Rabu (2/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Risma mengaku bakal menjadi juru kampanye Eri yang berpasangan dengan Armuji. Kendati demikian, ia memastikan kegiatan kampanye nanti tak akan berbenturan dengan kerja dan tugasnya sebagai wali kota.
"Ya kan aku masih kerja, aku harus kerja. Mas Eri bisa jalan kok sendiri, Pak Armuji Juga. Bukan hanya (jurkam) Eri tok, aku juga dimintai untuk di Kediri dan lainnya," kata Risma.
Sementara itu, Eri Cahyadi mengaku dirinya telah mengajukan permohonan pengunduran diri sebagai ASN ke Pemerintah Kota Surabaya.
"Hari ini, saya sudah melakukan pengunduran dir, jadi secara otomatis saya sudah mulai tidak berkantor," ujarnya.
Eri menyebut setelah resmi mundur sebagai ASN, secara otomatis dirinya telah menjadi bagian dari partai yang kini dipimpin Megawati Soekarnoputri tersebut.
"Ketika nanti sudah selesai pengunduran diri itu, maka ketika kami dicalonkan dari PDIP, maka secara apapun kami sudah menjadi bagian dari PDIP," katanya.
Senada, Armuji mengatakan setelah ditetapkan menjadi calon wakil wali kota oleh KPU Surabaya, dirinya otomatis mundur sebagai anggota DPRD Jawa Timur.
"Kalau kita semenjak ditetapkan sebagai calon, itulah kami sudah tidak aktif sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Timur," kata Armuji.
Dalam kesempatan ini, Risma bercerita awal mula mengenal sosok Eri yang menjadi jagoan PDIP dalam Pilkada Kota Surabaya 2020. Ia mengaku bertemu Eri terjadi pada 2001 silam. Saat itu, Risma masih menjadi salah satu kepala dinas di Kota Surabaya.
"Dia itu sekitar tahun 2001, bapaknya itu nitipkan ke aku, tolong biar ikut Mbak Risma, itu 2001," kata Risma.
Risma mengatakan ayah Eri ingin agar anaknya belajar kepada dirinya. Sejak saat itu, Eri mengikuti Risma yang kini juga menjabat Ketua DPP PDIP Bidang Kebudayaan.
Bagi Risma, Eri merupakan sosok yang rajin dan telaten. Risma menyebut Eri selalu membantu pekerjaannya di pemerintahan.
"Jadi aku sampe jam dua pagi bantu buat e-procurement dia juga bantu semua. Anaknya rajin, anaknya telaten dan dia berani," ujarnya.
DPP PDIP telah resmi mengusung Eri Cahyadi dan Armuji sebagai bakal calon wali kota dan wakil wali wali kota Surabaya dalam Pilkada serentak 2020. Keputusan tersebut sempat membuat kader PDIP Surabaya meradang.
Mereka kecewa karena DPP PDIP tak mengusung Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana dalam kontestasi politik elektoral lima tahunan tersebut. Whisnu juga merupakan kader PDIP yang sudah bergabung sejak beberapa tahun lalu.
(frd/fra)