Penyerapan Anggaran BTT Jabar untuk Covid Lampaui 50 Persen

Pemprov Jawa Barat | CNN Indonesia
Jumat, 04 Sep 2020 14:10 WIB
Penyerapan BTT untuk bantuan sosial sudah 48,4 persen (dari anggaran Rp3,895 triliun), dan BTT untuk kesehatan mencapai 78 persen (dari anggaran Rp607 miliar).
Penyerapan BTT untuk bantuan sosial sudah 48,4 persen (dari anggaran Rp3,895 triliun), dan BTT untuk kesehatan mencapai 78 persen (dari anggaran Rp607 miliar). (Foto: Pemprov Jabar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Provinsi Jawa Barat (Jabar) menganggarkan Belanja Tidak Terduga (BTT) Rp4,5 triliun untuk penanganan Covid-19. Anggaran itu digunakan untuk bidang kesehatan dan jaring pengaman sosial (social safety net).

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan penyerapan anggaran BTT hampir setengah dari total BTT. Hal ini menunjukkan keseriusan dan komitmen Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar dalam perang melawan Covid-19.

"Penyerapan BTT untuk bantuan sosial sudah 48,4 persen (dari anggaran Rp3,895 triliun), dan BTT untuk kesehatan sudah 78 persen (dari anggaran Rp607 miliar)," ujarnya dalam jumpa pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (2/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jabar Nanin Hayani Adam melaporkan, anggaran BTT untuk penanganan Covid-19 sudah terealisasi sebesar Rp2,3 triliun.

"Untuk penanganan kesehatan Rp423 miliar, untuk jaring pengaman sosial yaitu sebesar Rp1,8 triliun," ujar Nanin.

Salah satu jaring pengaman sosial adalah bantuan sosial (bansos) provinsi berupa tunai dan nontunai senilai Rp500 ribu. Penyerapan bansos bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus meminimalkan risiko lonjakan kemiskinan dan pengangguran di tengah pandemi.

Nanin melanjutkan, penyesuaian anggaran BTT intensif dilakukan. Hingga kini, sudah ada pergeseran anggaran sampai lima kali. Menurutnya, perubahan perencanaan anggaran BTT bakal terus disesuaikan dengan kondisi penanganan Covid-19.

"Kita tidak bisa memprediksi kapan pandemi berakhir. Di bidang kesehatan, pembelian kebutuhan penanganan Covid-19 terus berjalan. Di jaring pengaman sosial, data terus bergerak. Maka kami harus menyesuaikan perencanaan anggaran dengan kondisi tersebut," ucapnya.


Utamakan Alkes dan APD

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jabar Berli Hamdani mengatakan, pos terbesar anggaran BTT di bidang kesehatan dimanfaatkan untuk pengadaan perlengkapan tes Covid-19, Alat Pelindung Diri (APD), alat kesehatan, dan bahan habis pakai laboratorium.

"Saat awal pandemi, permasalahan yang dihadapi adalah ketersediaan barang di pasaran dan tingginya harga barang," ucap Berli.

Anggaran BTT kesehatan dimanfaatkan juga untuk pemenuhan operasional pusat isolasi pasien Covid-19, baik pusat isolasi rumah sakit rujukan maupun nonrumah sakit.

Selain itu, anggaran BTT kesehatan digunakan untuk meningkatkan kapasitas pengetesan (testing) metode uji usap (swab test) Polymerase Chain Reaction (PCR).

"Untuk mengejar standar WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) melakukan swab test kepada 1 persen penduduk, kami memerlukan mesin PCR dan perlengkapan tes seperti bahan habis pakai laboratorium," kata Berli.

(fef)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER