Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, meminta warga tak berspekulasi soal ketersediaan tempat pemakaman jenazah Covid-19 usai liang di (TPU) Pondok Ranggon disebut bakal habis dalam sebulan ke depan.
"Jangan spekulasi dulu seakan-akan tidak ada tempat lagi," ujar Anies kepada wartawan di Kompleks Balai Kota DKI Jakarta, Senin (7/9).
Anies mengaku pihaknya telah mengantisipasi hal itu sejak Maret lalu, saat virus asal Wuhan, China, itu mulai masuk ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi bukan sekarang, sejak Maret. Lokasi semua sudah disiapkan, jadi kita lihat perkembangan sesuai dengan kebutuhan. Insyaallah tidak akan ada kekurangan," katanya.
Anies melontarkan pernyataan itu setelah salah satu petugas administrasi TPU Pondok Ranggon, Jayadi, mengatakan bahwa makam khusus jenazah dengan protokol Covid-19 di sana hanya tersisa sekitar 1.100 lubang makam.
Sementara itu, jumlah jenazah yang dimakamkan terus meningkat dalam sepakan terakhir, dan mencapai rekor pada Sabtu (5/9) lalu dengan 37 jasad dalam sehari.
Jayadi menyebut bahwa sejak dibuka per 13 Maret, TPU Pondok Ranggon memakamkan rata-rata 20 jenazah dengan protokol Covid-19 dalam sehari.
Menurutnya, hingga hari ini total 2.000 jenazah dimakamkan dengan protokol Covid-19 di TPU Pondok Ranggon. Pihaknya pun masih terus melakukan prosesi pemakaman untuk menghabiskan sisa lahan.
"Kalau untuk masalah lahan sih, itu kan tergantung dari dinas ya. Kalau sudah lebih, mungkin pindah. Lokasinya, saya juga enggak tahu," ujar Jayadi kepada CNNIndonesia.com, Senin (7/9).
Hal serupa juga terjadi di TPU Babat Jerawat Surabaya, Jawa Timur. Kepala TPU Babat Jerawat, Hartono, memperkirakan lahan di sana hanya tersisa untuk 100 jenazah. Ia pun berharap Pemkot Surabaya melakukan perluasan lahan untuk pemakaman.
"Perkiraan sisa 100. Setahu saya untuk sementara ini ya seperti ini. Belum ada perluasan," ujar Hartono.
(thr/has)