Perumus Sebut Kurikulum 2013 Bisa Sampai 2045

CNN Indonesia
Rabu, 09 Sep 2020 05:25 WIB
Anggota tim perumus mengatakan Kurikulum 2013 hanya perlu dievaluasi dan perlu ada pelatihan kepada guru.
Ilustrasi kegiatan belajar di sekolah (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Tim Perumus dan Pengembang Kurikulum 2013 Said Hamid Hasan mengatakan Kurikulum 2013 dibentuk dengan tujuan menjadi landasan pengembangan pendidikan hingga tahun 2045. Karenanya, ia menilai sebaiknya Kurikulum 2013 dievaluasi, ketimbang diubah dengan kurikulum baru.

Diketahui, Mendikbud Nadiem Makarim tengah merancang kurikulum baru dengan rencana penerapannya pada 2021 mendatang.

"Kurikulum 2013 itu sebetulnya sudah antisipasi kehidupan bangsa sampai 2045. Karena itu maka sudah dirancang mengenai kemampuan berpikir abad 21. Tapi implementasinya masih sulit, karena guru tidak dilatih dengan baik," katanya kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Selasa (8/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Said menduga implementasi Kurikulum 2013 terkendala karena pelatihan guru yang kurang maksimal. Ia bercerita kerap mendapati guru tak memahami cara menerjemahkan kurikulum yang disusunnya dalam pembelajaran sehari-hari.

Kurikulum 2013, katanya, menginstruksikan agar siswa belajar dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran juga disusun agar siswa bisa menerapkan materi yang dipelajari di kehidupan sehari-hari. Namun ia menilai hal ini gagal diterapkan.

Said sendiri mengaku pihaknya tidak dilibatkan dalam pelatihan Kurikulum 2013 kepada guru. Menurutnya pelatihan guru seharusnya dilakukan oleh pihak yang mengerti seluruh esensi dari kurikulum tersebut.

Untuk itu, menurutnya mengevaluasi dan memperbaiki kendala Kurikulum 2013 sebenarnya lebih tepat dilakukan. Ia mengatakan membentuk sebuah kurikulum baru membutuhkan waktu yang lama dan kajian mendalam.

Ketika pihaknya diminta membentuk Kurikulum 2013, Said membutuhkan waktu empat tahun. Diskusi awal dimulai tahun 2010, kemudian kurikulum baru diluncurkan pada 2013. Sedangkan implementasinya hingga kini belum merata di seluruh sekolah.

"Itu [evaluasi] langkah paling baik. Kita lihat kelemahannya pada implementasi. Saya pergi ke sekolah SD di Subang, itu masih dekat Jakarta. Ada SD negeri yang gurunya cuma satu. Belum lagi di daerah lain. Itu kan jadi persoalan," ujarnya.

Dalam waktu empat tahun tersebut, banyak hal yang dipertimbangkan tim perumus kurikulum. Ia menjelaskan bahwa diskusi dimulai dari ide pokok siswa yang ingin dihasilkan dari sistem pendidikan nasional.

Ini termasuk mempertimbangkan kemampuan yang harus dikuasai siswa sekarang hingga 12 tahun ke depan. Kemudian tim perumus harus mengevaluasi kendala dan kekurangan kurikulum sebelumnya untuk dijadikan acuan.

Rencana penerapan kurikulum baru disampaikan Mendikbud Nadiem Makarim tak sampai setahun dirinya menjabat. Perubahan kurikulum sendiri merupakan mandat langsung dari Presiden Joko Widodo.

Nadiem mengatakan pihaknya berencana menguji coba kurikulum baru tahun depan. Kurikulum baru akan diluncurkan Maret 2021, dan targetnya akan diimplementasi secara bertahap tahun ajaran 2021/2022.

Hal ini menuai kritik dari kalangan guru. Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia Satriwan Salim menilai Nadiem terburu-buru mengubah kurikulum. Padahal belum semua sekolah sudah menerapkan Kurikulum 2013.

"Tahun 2020 itu target Kemendikbud menggunakan kurikulum 2013 di seluruh Indonesia. Faktanya 2019 itu masih banyak guru yang belum terapkan Kurikulum 2013. Bahkan banyak sekolah yang baru mulai menerapkan di tahun 2019 dan 2020," katanya kepada CNNIndonesia.com, Senin (7/9).

Pada kurikulum baru, Kemendikbud mengharapkan guru bisa mengajar siswa sesuai kemampuan. Jadi, guru harus mengidentifikasi setiap siswa dan memberi materi sesuai kemampuan mereka.

(fey/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER