Kecamatan Ingin Bubarkan Paguyuban Tunggal Rahayu Garut

CNN Indonesia
Rabu, 09 Sep 2020 13:17 WIB
Kesbangpol Jabar menyebut Paguyuban Tunggal Rahayu yang membuat lambang Garuda Pancasila hadap depan diputuskan untuk dibubarkan oleh forum tingkat kecamatan.
Ilustrasi Garuda Pancasila. (Foto: CNN Indonesia/Ramadhan Rizki Saputra)
Bandung, CNN Indonesia --

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jawa Barat R. Iip Hidajat mengatakan Paguyuban Tunggal Rahayu sudah diputuskan untuk dibubarkan dalam pembahasan di tingkat kecamatan.

"Di forum rapat kecamatan sudah diputuskan itu harus dibubarkan," kata dia, dalam keterangannya, Rabu (9/9).

Hal itu, katanya, berdasarkan laporan dari Kepala Kesbangpol Garut yang menerima permintaan izin pendirian dari organisasi itu. Sejauh ini, Kesbangpol Garut tidak mengeluarkan rekomendasi atas berdirinya paguyuban tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi saya dapat laporan dari Kepala Kesbangpol Garut, ini (Paguyuban Tunggal Rahayu) kan dia ingin tercatat tapi belum dilakukan," ujarnya. 

Iip menyebut Kesbangpol bisa menolak dan membubarkan ormas yang telah mengubah lambang negara Republik Indonesia.

"Kami kepada Muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan) meminta agar kemudian jangan ada kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh mereka," ujarnya.

DIketahui, Paguyuban Tunggal Rahayu menuai kontroversi setelah membuat lambang dengan memodifikasi Garuda Pancasila menjadi hadap depan dan mengganti kalimat Bhineka Tunggal Ika.

Selain itu, paguyuban ini diduga memiliki dan mencetak mata uang sendiri. Sejumlah foto menunjukkan mata uang pecahan seribu dan 20 ribu yang berbeda dari uang rupiah. Selain motifnya, gambar dalam mata uang berisi foto pimpinan paguyuban.

Kepala Bakesbangpol Kabupaten Garut Wahyudijaya mengatakan paguyuban yang bernama Tunggal Rahayu itu berpusat di Kecamatan Caringin.

"Beberapa waktu lalu perwakilan paguyuban mendatangi Kantor Bakesbangpol untuk mengajukan perizinan legalitas paguyuban tersebut. Namun, kami tak memproses perizinan tersebut karena mereka tidak bisa menjelaskan dan menunjukkan kelengkapan administrasinya," kata dia, Selasa (8/9).

(hyg/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER