Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur mengatakan jumlah bakal calon kepala daerah yang terkonfirmasi positif Virus Corona (Covid-19) ada tiga orang. Komisi Informasi Provinsi Jatim pun mendesak pembukaan identitas para kandidat itu demi memudahkan penelusuran kontak.
"Iya tambah satu lagi. Jawa Timur tiga bakal calon yang positif sekarang," kata Anggota Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Jatim Insan Qoriawan, dalam keterangannya, Kamis (10/9).
"Itu laporannya saya baru terima kemarin siang," imbuh dia, tanpa merinci identitas para bakal calon kepala daerah yang positif itu dan asal daerahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Insan memastikan bahwa tiga calon kepala daerah yang terkonfirmasi positif corona itu berasal dari daerah yang berbeda-beda.
Atas temuan ini, Insan pun mengingatkan seluruh pasangan bakal calon, partai politik hingga relawan untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Kita tidak ingin Pilkada ini menjadi klaster dalam penyebaran Covid-19," harapnya.
Sebelumnya, KPU Sidoarjo telah mengatakan bahwa satu orang bakal calon di wilayahnya telah terkonfirmasi positif Corona. Bakal calon itu bahkan sudah positif sejak masa pendaftaran, dan tetap datang.
"Iya benar ada satu calon kepala daerah yang positif. Untuk siapanya kami tidak bisa memberitahukan, " ujar Ketua KPU Sidoarjo, M Iskak, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (8/9).
Tak hanya Sidoarjo, KPU Surabaya juga mengungkapkan bahwa ada satu calon wali kota atau wakil wali kota di Surabaya, telah terkonfirmasi positif corona (Covid-19).
Anggota KPU Surabaya Bidang Hukum dan Pengawasan Soeprayitno mengatakan hal itu baru diketahui oleh pihaknya berdasarkan hasil swab yang diberitahukan oleh RSUD dr Soetomo, Surabaya.
"Kami baru saja menerima surat dari RSUD dr Soetomo Surabaya, memberi tahukan bahwa salahs atu orang dari Bapaslon yang kemarin melakukan tes swab PCR, itu dinyatakan positif," kata Nano, sapaan akrabnya saat dikonfirmasi awakmedia, Rabu (9/9).
Meski demikian, ia mengaku tak punya wewenang untuk mengumumkan identitas bakal calon tersebut.
"Saya tidak menyebut nama lho ya, salah satu ya, salah satu orang dari bakal paslon," kilahnya.
Salah satu pasangan bakal calon di Pilkada Surabaya 2020, Eri Cahyadi - Armuji, mengklaim bahwa hasil tes swab PCR mereka sama-sama negatif.
"Alhamdulillah hasilnya negatif. Dua hari lalu sebelum pendaftaran kami juga swab mandiri dan hasilnya negatif," kata Eri, Rabu (9/9).
Sementara itu, pihak bakal calon Machfud Arifin - Mujiaman Sukirmo mengaku belum mengetahui hasil tes swab mereka.
"Aku enggak tahu, hasil itu kan rahasia, kita nggak dikasih tahu, yang tahu hanya rumah sakit dan KPU," ujar Direktur Media dan Komunikasi Tim Pemenangan Machfud-Mujiaman, Imam Syafii.
![]() |
Sembunyikan Informasi
Terpisah, Komisioner Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur Imadoeddin meminta KPU untuk membuka informasi dan identitas sejumlah bakal calon yang terkonfirmasi positif Corona itu demi kepentingan publik.
"Di samping pertimbangan perundang-undangan atau regulasi, yang perlu dipertimbangkan KPU adalah kepentingan publik yang lebih besar," kata dia, saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Kamis (10/9).
"Dengan disembunyikan informasi ini, itu akan menjadikan publik dirugikan. Faktor penularannya menjadi tidak terkontrol," ujarnya.
Informasi tersebut, kata dia, penting diketahui untuk langkah penanganan dan pelacakan orang-orang yang memiliki kontak erat (contact tracing) dengan para bakal calon itu.
"Orang-orang yang sempat berkontak langsung dengan orang yang positif Covid-19. Itu kan harus juga dilakukan tracing dalam rangka meminimalisir terjadinya penularan," ucapnya.
Kendati demikian, kata Imadoeddin, KPU bisa saja lebih memilih mengoordinasikannya kepada pihak yang berwenang seperti Satgas Penanganan Covid-19.
"Kepentingan informasi ini dibuka apakah secara umum atau terbatas, yang penting ada lembaga lain yang mampu untuk mencegah terjadinya penularan yang lebih besar kepada publik, bisa buka secara terbatas, sehingga proses tracing bisa dilakukan," ucapnya.
![]() |
Senada, Kepala Bagian Humas (Kabag Humas) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya Febriadhitya Prajatara menyebut penelusuran kontak diperlukan untuk penanganan cepat untuk meminimalisasi potensi makin meluasnya penularan Corona, misalnya, kepada keluarga kandidat, tim sukses.
Sayanganya, pihak Satuan Tugas Covid-19 belum bisa melakukannya karena belum mendapat laporan apapun dari KPU maupun RSUD dr Soetomo.
"Kami sudah berkoordinasi dengan rekan-rekan Dinkes, sampai saat ini rekan-rekan Dinkes belum menerima data tersebut. Sehingga Satgas Covid-19 belum bisa melakukan tracing," kata Febri, Rabu (9/9).
(frd/arh)