Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut pihaknya absen di delapan daerah dalam Pilkada Serentak 2020. Sebelumnya, sempat beredar informasi bahwa PDIP absen di 14 daerah di Pilkada tahun ini.
"Tepatnya itu kita hanya absen di 8 daerah," kata Hasto seusai pembukaan Sekolah Partai untuk para calon kepala daerah gelombang tiga secara virtual, Minggu (13/9).
Delapan daerah itu yakni Kota Cilegon, Kota Poso, Kota Sungai Penuh, Kabupaten Maros, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Agam, dan Kota Bukit Tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Hasto, absennya PDIP di delapan daerah tersebut merupakan hal biasa. Dia menyebut ada kondisi dan situasi yang mempengaruhi hingga akhirnya partai berlambang banteng moncong putih itu absen.
Misalnya di Kota Cilegon, kata Hasto, PDIP hanya memiliki empat kursi di DPRD sehingga tidak bisa mengusung calon sendiri.
Saat akan membangun kerja sama dengan partai politik lain, lanjut Hasto, PDIP juga belum memenuhi syarat.
"Kota Cilegon, ya karena realitas politik seperti itu, PDI Perjuangan menerima. Yang penting proses konsolidasi terus berjalan," ujarnya.
Lebih lanjut, Hasto menyampaikan bahwa PDIP tetap mengikuti konstitusi dan aturan yang berlaku terkait Pilkada ini. Karenanya, kata Hasto, pihaknya tak mempermasalahkan ketika mesti absen mengusung calon di delapan daerah.
"Jadi, memang secara konstitusi, karena tidak punya kursi, kita tidak maju. Caranya bagaimana? Partai bekerja keras supaya nanti ke depan kita punya kursi. Jadi, pemilukada ini bukan hal yang kemudian menciptakan persoalan-persoalan konflik sosial," tuturnya.
Diketahui, Pilkada 2020 akan berlangsung pada 9 Desember mendatang. Tahap pendaftaran pasangan calon telah berlangsung pada 4 hingga 6 September lalu.
Selanjutnya, pada 23 September akan dilakukan penetapan pasangan calon oleh KPU. Kemudian, pelaksanaan kampanye dilakukan pada 26 September hingga 5 Desember.