Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI Laksdya TNI Aan Kurnia mengatakan, kapal Bakamla sempat adu argumen sebelum mengusir awal kapal coast guard milik China di wilayah Laut Natuna Utara yang merupakan wilayah Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia.
Saat itu, kata Aan, Bakamla berusaha menghubungi kapal milik China yang mengapung di wilayah kedaulatan Indonesia untuk menanyakan alasan berada di wilayah tersebut. Namun pihak China justru mengatakan ZEE Indonesia itu berada di wilayah nine dash line atau sembilan garis putus yang sejak lama digunakan China untuk mengklaim sebagian besar wilayah Laut China Selatan yang menjadi sengketa sejumlah negara di Asia.
"Ditanyakan sama petugas dari Bakamla yang ada di kapal. Ngapain intinya, terus dia bilang 'saya lagi ada di wilayah nine dash line'," kata Aan saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui telepon, Selasa (15/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aan mengatakan anak buahnya di kapal itu langsung membantah klaim China atas wilayah Natuna yang mereka sebut sebagai bagian dari garis wilayah milik mereka. Berdasarkan Konvensi Perserikatan Bangsa-bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS), kapal coast guard China itu berada di wilayah perairan Indonesia.
"Kata kapal kita, 'enggak ada nine dash line'. Kapal coast guard China sekarang ada di Indonesia, berdasarkan UNCLOS, hukum internasional," ujar dia.
Jenderal bintang tiga itu menjelaskan, tak ada masalah jika ada kapal berbendera negara lain melintas di wilayah ZEE Indonesia. Namun keberadaan kapal itu berpotensi menimbulkan masalah jika melakukan patroli di wilayah tersebut.
"Kalau di ZEE sebenarnya boleh saja kalau melintas. Cuma kan tidak boleh melakukan kegiatan mengapung atau patroli di situ. Nah kapal China ini kelihatannya mondar mandir, ngapung. Itu yang tidak boleh," katanya.
Aan menuturkan, China memang tak sepenuhnya mengklaim wilayah tersebut. Namun pihak China menyebut ada overlapping atau tumpang tindih antara ZEE Indonesia dengan nine dash line tersebut.
"Cuma kan pemerintah kita sudah nyatakan bahwa kita tidak ada sengketa, tidak ada daerah yang tumpang tindih dengan China. Karena nine dash line itu tidak ada di aturan gitu," kata Aan.
Sebelumnya, Kapal KN Nipah 321 KN Nipah 321 mengusir kapal coast guard China yang berkeliaran di ZEE Indonesia, Laut Natuna Utara, Sabtu (12/9) lalu.
Kapal China dengan nomor lambung 5204 terdeteksi pada pukul 10.00 WIB. Sementara KN Nipah 321 yang berjarak 9,35 kilometer langsung meningkatkan kecepatan, mendekati kapal China itu.
Saat ini Bakamla masih terus memantau dan melakukan operasi di wilayah Laut Natuna Utara. Total ada lima kapal yang bersama melakukan patroli pemantauan di wilayah perairan tersebut yakni dua dari Bakamla dan tiga kapal AL.
(tst/pris)