Menkes Terawan Ucapkan Duka Atas Wafatnya Nakes karena Corona

CNN Indonesia
Rabu, 16 Sep 2020 01:50 WIB
Menkes Terawan dalam konferensi pers Doa Perawat untuk negeri mengatakan duka cita atas gugurnya 48 perawat dalam melayani pasien Covid-19.
Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto. (Dok. Biro Pers/Muchlis)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menyampaikan duka mendalam atas berpulangnya 48 tenaga perawat di masa pandemi virus corona (Covid-19).

"Rasa dukacita mendalam juga saya sampaikan atas gugurnya 48 perawat dalam perjuangannya memberikan pelayanan kepada pasien untuk melawan Covid-19, paling banyak dari wilayah Jawa Timur. Semoga jasa-jasa para pahlawan kesehatan diterima di sisi Tuhan YME," ujarnya dalam konferensi pers Doa Perawat untuk Negeri, di kanal YouTube BNPB, Selasa (15/9).

Ia mengatakan tenaga kesehatan, baik dokter maupun perawat memiliki risiko tertular yang tinggi. Atas dasar itu, Terawan meminta kepada para tenaga medis untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan pada setiap tindakan, termasuk dari mulai dari penjemputan pasien sampai pelepasan pasien, sehingga para temaga medis aman dari Covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Juga setelah selesai melakukan pemeriksaan atau tindakan seperti saat berkumpul dengan para sejawat atau pada saat beristirahat dan makan harus tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan," ujar Terawan.

Tak hanya itu, ia turut mengimbau kepada masyarakat agar ikut berupaya mencegah penularan Covid-19 supaya dapat hidup normal seperti sebelumnya.

"Mari kita terus berupaya dan berdoa agar pandemi cepat berlalu, dan kita bisa hidup normal seperti sebelumnya," tuturnya.

Berdasarkan catatan Terawan, saat ini sudah ada 2.310 perawat dari 16.218 tenaga kesehatan yang ditempatkan Kementerian Kesehatan untuk membantu penanganan Covid-19.

Sebelumnya, Kemenkes merinci kesediaan dokter dan tenaga medis termasuk perawat untuk membantu menangani pandemi Covid-19. Menurutnya masih ada 3.500 dokter magang di Indonesia untuk tenaga tambahan jika diperlukan.

"Termasuk di dalamnya ada dokter spesialis paru, anastesi, penyakit dalam dan juga tenaga kesehatan lain seperti perawat, dokter umum, yang siap disebarkan, siap utnuk membantu bila ada penambahan tenaga yang dibutuhkan," ujarnya.

Berbeda dengan data yang disampaikan Terawan mengenai jumlah perawat meninggal, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mencatat ada 78 perawat meninggal selama masa pandemi. Ketua Umum PPNI Harif Fadilah mengatakan jumlah tersebut tersebar di beberapa provinsi di Indonesia.

"Per data 14 September ada 78 perawat meninggal semenjak masa pandemi Maret," ucapnya melalui pesan teks, Selasa (15/9).

Dari jumlah itu, 6 orang dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan hasil swab, dan 2 orang masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium. Sementara 70 orang lainnya telah terkonfirmasi positif Covid-19.

Jumlah perawat meninggal terbanyak ada di Provinsi Jawa Timur yakni sebanyak 25 orang, kemudian di DKI Jakarta 16 orang, dan Jawa Tengah 14 orang. Di Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan tercatat 4 orang perawat meninggal di masing-masing provinsi.

Provinsi lainnya seperti Banten, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Kalimantan Tengah mencatat masing-masing 2 perawat meninggal. Lalu di Kalimantan Timur, Riau, dan Jawa Barat mencatat satu orang perawat meninggal.

PPNI juga mencatat perawat asal Indonesia yang meninggal saat bertugas di Kuwait, Timur Tengah positif Covid-19.

(mln/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER