Kurang Sosialisasi, Pengguna KRL Masih Pakai Masker Scuba

CNN Indonesia
Rabu, 16 Sep 2020 08:56 WIB
Pengguna masker buff di dalam gerbong KRL mengaku belum mendengar larangan penggunaan buff, mereka menyebut sosialisasi masih kurang masif.
Ilustrasi, commuter line. (ANTARA FOTO/ARIF FIRMANSYAH)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pengguna KRL Commuter Line belum sepenuhnya mematuhi imbauan PT KCI untuk tak lagi menggunakan masker jenis buff ataupun scuba di dalam gerbong kereta.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (16/9) pagi, masih cukup banyak dijumpai para pengguna dengan masker scuba.

Para pengguna mengaku belum mendengar imbauan yang disampaikan PT KCI. Masih ada puluhan orang yang masih menggunakan masker scuba dan belasan lainnya menggunakan masker buff.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sih belum pernah dengar [larangan menggunakan masker scuba] soalnya saya jarang naik KRL. Tapi kenapa menggunakan masker scuba? Saya pilih dari kenyamanan dan gampang dicari juga," kata Andri, pengguna KRL asal Pasar Minggu saat ditemui di Stasiun Manggarai, Rabu (16/9).

Menurutnya, masker scuba sejauh ini paling nyaman dipakai, sebab tidak terlalu menyebabkan pengap dibandingkan masker kain yang pernah ia pakai.

Hal senada disampaikan Meivita. Dia pun mengaku masker scuba menjadi salah satu jenis masker andalannya sebab mudah dipakai dan nyaman saat digunakan.

"Masker scuba nyaman sih, di satu sisi jelek bahannya tipis tapi ya enak saja," kata dia.

Menurutnya, masker jenis apapun tak masalah baginya, asal kebersihan masker tetap terjamin, seperti keharusan mencuci masker scuba setiap kali habis pakai. Perempuan asal Bekasi ini mengaku belum pernah mendengar sosialisasi larangan penggunaan masker scuba saat naik KRL.

"Belum pernah dengar ya ada larangan, jarang naik KRL juga sih," imbuhnya.

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) melarang penumpang kereta rel listrik (KRL) commuter line memakai masker jenis scuba atau buff. Sebab masker jenis ini dinilai hanya memiliki efektivitas lima persen dalam mencegah pengguna terpapar dari debu, virus dan bakteri.

Larangan itu disampaikan PT KCI melalui akun instagram @commuterline, pada 12 September lalu.

Senada, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito pun mengatakan masker jenis scuba memiliki bahan kurang berkualitas sehingga tidak efektif dalam menyaring virus dan bakteri.

Selain itu, menurut Wiku, masker jenis itu juga terlalu mudah untuk ditarik ke bawah dagu, sehingga fungsi masker menjadi semakin tidak efektif.

Ditemui di tempat yang sama, salah satu petugas PT KCI yang enggan disebut namanya mengaku sosialisasi terkait larangan penggunaan masker scuba telah berjalan kurang lebih dalam sepekan terakhir.

"Ya ada sosialisasi gitu dari petugas, lewat speaker di dalam KRL," kata dia.

Namun demikian, ia mengaku belum ada sanksi baik teguran maupun denda bagi para pengguna KRL yang masih memilih menggunakan masker scuba maupun buff.

"Kalau itu [sanksi] tanya atasan saja ya," sambungnya.

CNNIndonesia.com telah berusaha menghubungi Corporate Communications PT KCI Anne Purba, untuk meminta respons terkait sosialisasi larangan penggunaan masker scuba beserta kemungkinan sanksi yang akan diberikan. Namun hingga berita ini ditulis, yang bersangkutan belum membalas pesan singkat dan telepon.

(khr/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER