Pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) Veronica Koman merasa kuliahnya dibiayai oleh rakyat Papua. Hal ini terjadi lantaran beasiswa kuliahnya dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan yang ditagihkan padanya sudah dikembalikan dari solidaritas rakyat Papua.
Uang beasiswa sebesar RpRp773.876.918 disebut sudah dikembalikan dengan cara ditransfer. Secara simbolis uang tersebut akan dikembalikan Rabu (16/9) siang ini. Namun Kantor LPDP di kawasan Jakarta Pusat tutup lantaran masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Vero mengatakan dengan penggantian pengembalian beasiswa itu, berarti kuliahnya selama ini tak dibiayai oleh Pemerintah Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sangat terharu dan berterima kasih. Dengan ini saya ingin tekankan bahwa berarti saya dibiayai kuliah bukan oleh pemerintah Indonesia namun oleh rakyat Papua," kata Veronica kepada CNNIndonesia.com melalui pesan tertulis, Rabu (16/9).
Hari ini Tim Solidaritas Rakyat Papua berencana menyerahkan secara simbolis uang ganti beasiswa yang pernah diterima Koman ke Kantor Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan.
![]() |
Namun, hal itu tidak jadi dilakukan lantaran Kantor LPDP ditutup.
Pengacara HAM Papua yang turut datang ke Kantor LPDP hari ini, Michael Himan mengaku kecewa dengan ditutupnya Kantor LPDP itu.
"Saya merasa kecewa terhadap kantor LPDP, yang mana kami sudah kirim surat pertanggal 15 September, tidak menanggapi ketika kami datang dengan alasan kantor ditutup," kata Michael Himan kepada wartawan di Kantor LPDP, Rabu (16/9).
Sementara itu, salah seorang pihak keamanan LPDP menyatakan bahwa ditutupnya Kantor itu merupakan kebijakan yang diambil seiring dengan penerapan PSBB di Jakarta.
"Sekarang kondisi saat ini, Jakarta sedang PSBB, paham kan PSBB jadi intinya kantor kita WFH, libur total jadi tidak ada pekerja hari ini hanya satpam," kata dia saat menerima perwakilan Tim Solidaritas.