Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus mendorong dan berpartisipasi aktif dalam edukasi perubahan perilaku komunitas pendidikan. Edukasi ini dilakukan pada masa adaptasi kebiasaan baru agar penyebaran COVID-19 bisa diminimalisir.
Hal tersebut sejalan dengan upaya Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Bidang Perubahan Perilaku yang menekankan kampanye edukasi perubahan perilaku di masa adaptasi kebiasaan baru perlu terus disampaikan dengan menekankan pada penggunaan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M).
"Memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M) sangat berguna. Kita menurunkan risiko sampai dengan 85% dengan tiga hal ini," ujar Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Sonny Harry B. Harmadi dalam keterangan tertulis, Jumat (18/9/2020).
Satgas COVID-19 menemukan mayoritas penderita di Jakarta berusia muda, yakni 19-31 tahun. Salah satu klaster penyebaran adalah orang-orang muda yang berkumpul. Survei penelitian dan Pengembangan Kesehatan menemukan ada banyak anak muda meyakini tidak mungkin tertular COVID-19.
"Maka penting kita mengedukasi perubahan perilaku ke kalangan anak muda dan anak sekolah," tegas Sony.
Di Indonesia, tercatat ada 649.192 satuan pendidikan, 4.183.591 guru, 68.801.708 peserta didik serta 42.972.397 keluarga peserta didik yang berpotensi menjadi agen perubahan perilaku. Todalnya hampir 115 juta orang di komunitas pendidikan. Bila bisa mengintervensi perubahan perilaku mereka, Sony yakin dampaknya akan sangat besar.
Sony mencontohkan pada kegiatan pembelajaran jarak jauh, guru bisa memberikan edukasi 3M secara berulang-ulang atau memasang video edukatif sebelum belajar sehingga siswa akan mengingat dan mempraktekkannya sebagai nilai baru.
Kemendikbud terus mendorong perubahan perilaku di komunitas pendidikan melalui materi edukasi 3M yang bisa diunduh melalui laman bersamahadapikorona.kemendikbud.go.id yang bisa menjadi bahan pembelajaran untuk dimanfaatkan orangtua dan guru dalam mengedukasi anak.
![]() |
Selain itu, pada awal September, Kemendikbud juga menerbitkan Surat Sekretaris Jenderal Kemendikbud Nomor 77106/A.A7/EP/2020, tentang Pelaksanaan edukasi 3M. Surat ini berisi himbauan bagi dinas pendidikan di provinsi dan kabupaten/kota serta pemimpin perguruan tinggi agar seluruh satuan pendidikan melakukan edukasi 3M secara konsisten dan berulang.
Kebijakan ini mencerminkan prinsip Kemendikbud mengenai pembelajaran masa pandemi, yakni mengutamakan keselamatan dan kesehatan komunitas pendidikan serta tumbuh kembang dan kondisi psikososial peserta didik.
Selain itu, Satgas COVID-19 juga tengah menyusun berbagai kegiatan edukasi perubahan perilaku dengan melibatkan media massa, misalnya dengan mendorong radio-radio membuat jingle iklan layanan masyarakat yang mudah diingat serta terus disiarkan agar masyarakat ingat pesan perubahan perilaku yang disampaikan.
Sony mengatakan pergerakan manusia adalah faktor terbesar penularan COVID-19. Kepatuhan terhadap 3 protokol kesehatan adalah mutlak untuk mengendalikan laju penularan.
"Perilaku itu (adalah) apa yang tampak. Tapi, dibawahnya ada hal-hal yang mempengaruhi kenapa perilaku itu terjadi. Kalau kita tidak menyelesaikan cara pikirnya, kita tidak akan bisa membentuk perilaku baru," tutur Sekretaris Pengurus Pusat Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (NU), Alissa Wahid.
Alissa juga menceritakan pengalaman jajak pendapat para santri, hasilnya perilaku yang sulit diubah adalah berkumpul dan berkerumun. Alissa mengatakan mengubah perilaku itu harus mengubah pola pikir, juga harus ada mekanisme pengukuran agar perubahan bisa diketahui.
Sementara itu, Ketua Subbidang Edukasi Perubahan Perilaku, Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Harris Iskandar mengatakan orang-orang yang sudah sadar perubahan perilaku dapat dijadikan agen untuk bisa menegur teman di sekitarnya yang tidak memakai masker untuk membantu memperlambat penyebaran COVID-19.
Harris juga mengatakan sekolah memiliki peran penting untuk mendidik para siswa mengubah perilakunya.
"Perlu kerja sama semua pihak, orang tua, guru, pemerintah, dan masyarakat agar laju COVID-19 menurun," kata Harris.