SMK dan BP2MI Berkolaborasi Siapkan Caregiver ke Jepang

Kemendikbud | CNN Indonesia
Sabtu, 19 Sep 2020 11:17 WIB
Direktorat SMK bekerja sama dengan BP2MI menyelenggarakan program yang menyiapkan lulusan SMK bekerja di Jepang menggunakan visa kerja Tukutegino atau SSW.
Direktorat SMK bekerja sama dengan BP2MI menyelenggarakan program yang menyiapkan lulusan SMK bekerja di Jepang menggunakan visa kerja Tukutegino atau SSW. (Foto: Kemendikbud)
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bekerja sama dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyelenggarakan program yang menyiapkan lulusan SMK kelak bekerja di Jepang menggunakan visa kerja Tukutegino atau Spesified Skill Worker (SSW). Salah satunya, dengan menjadi tenaga caregiver (pendamping lansia).

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto menjelaskan, tahun ini program pelatihan meliputi bidang keahlian kesehatan, bidang bahasa dan budaya Jepang, serta kompetensi caregiver. Pelatihan melibatkan beberapa lembaga seperti Koba Mirai Japan.

"Peserta pelatihan akan mendapatkan dua sertifikat sekaligus, yakni Sertifikat Bahasa Jepang setingkat N4 dan Sertifikat Kompetensi Teknis Caregiver/Careworker dari Prometric, yang keduanya merupakan syarat utama untuk bekerja di Jepang," kata Wikan dalam rilis tertulis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wikan mengatakan, saat ini Korea Selatan dan Taiwan juga mengalami situasi serupa seperti Jepang. Hal itu dinilai sebagai peluang bagi para pahlawan devisa.

"Tidak hanya dalam bidang caregiver, tetapi juga bidang-bidang pekerjaan lainnya, karena jumlah anak muda atau angkatan kerja mereka semakin berkurang, yang terus bertambah justru populasi pensiunan. Hal ini dapat menjadi peluang meraup devisa luar negeri melalui penciptaan tenaga kerja internasional yang terampil, kompeten, unggul dan berkarakter," ujarnya.

Lebih lanjut Direktur Sekolah Menengah Kejuruan Bakrun menyebut, program pelatihan ini turut dibantu retooling di SMK maupun Pusat Keunggulan atau Center of Excellence. Penerima manfaat diprioritaskan untuk lulusan SMK Kesehatan tahun 2020 yang pada akhir pembelajaran terkendala pandemi Covid-19.

Di sekolah masing-masing, calon peserta pelatihan dibekali dengan kemampuan berbahasa Jepang setara N5. Menurut Bakrun, kemampuan itu masih akan ditingkatkan hingga mencapai level JLPT N4 atau setara JFT Basic A2, serta agar calon peserta memiliki sertifikat lulus Skill Exam Careworker dari Pometric melalui pelatihan selama 4 sampai 6 bulan.

"Seperti diketahui berbagai pihak, bahwa pandemi menyebabkan banyak PHK, namun tenaga caregiver justru banyak dibutuhkan, karena banyak lansia tidak dimungkinkan bepergian dan membutuhkan pendamping untuk aktivitasnya. Terlebih lagi Jepang, sebagai negara yang berpenduduk mayoritas lansia mempunyai kebutuhan sebanyak 60.000 selama 5 tahun dan demand tahun 2020 sebanyak 1.200, untuk tenaga caregiver melalui visa kerja/Tekutugino dengan penghasilan yang menggiurkan," kata Dwianto selaku Deputi Penempatan dan Perlindungan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI.

Baik Direktur SMK maupun Deputi Penempatan dan Perlindungan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI sepakat melanjutkan kolaborasi ini. Bakrun berharap, di masa mendatang dapat dijajaki minat siswa SMK untuk bekerja di dalam atau luar negeri. Hal ini berkaitan dengan penguatan bahasa dan budaya negara tujuan yang dimulai di kelas 11.

Peluncuran program Pelatihan Calon Tenaga Kerja Caregiver ke Jepang digelar secara virtual pada Rabu (15/9). Acara dihadiri oleh Direktorat SMK, BP2MI, SMK almamater calon tenaga kerja, dan para calon tenaga kerja caregiver. Acara yang diikuti oleh 10 SMK dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, DI Yogyakarta, DKI Jakarta ini akan menyiapkan 188 lulusan SMK untuk bekerja di Jepang. 10 SMK yang berkontribusi adalah SMKN 8 Semarang, SMKN 2 Malang, SMK Citra Medika Sragen, SMKN 28 Jakarta, SMK Annisa 3 Bogor, SMK Taruna Terpadu 1 Bogor, SMK Muhammadiyah 3 Metro, SMK Sari Farma Depok, SMK Kesehatan Citra Semesta Indonesia Kulonprogo, SMKS Plus NU Sidoarjo.

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER