Empat Remaja Pembuat Video Salat Sambil Main HP Minta Maaf

CNN Indonesia
Minggu, 20 Sep 2020 17:54 WIB
Empat remaja di Sampang dihukum membersihkan masjid selama sebulan usai video salat berjamaah sambil main HP viral di media sosial.
Ilustrasi. (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika)
Sampang, CNN Indonesia --

Empat orang remaja di Sampang, Jawa Timur meminta maaf kepada masyarakat usai video salat berjamaah sambil main handphone viral di media sosial.

Keempat pemuda warga Desa Gunung Rancak, Kecamatan Roba, itu berinisial RN (15), AL (18), AD (18), dan ZN (16). Empat pemuda tersebut memberi pernyataan minta maaf di hadapan Bupati Sampang Slamet Junaidi dan Kapolres Sampang AKBP Abdul Hafidz. Mereka juga berjanji dan tidak mengulangi kesalahannya.

Keempatnya diamankan oleh Kepolisian Resor Sampang, Jawa Timur, karena diduga pembuat dan pemeran rekayasa gerakan salat. Gerakan salat tersebut terekam dalam video berdurasi 2 menit 56 detik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gerakan yang diperankan adalah salat sambil bermain handphone. Adegan ini sebenarnya direkayasa oleh tiga pemuda. Namun setelah diinterogasi polisi, satu pemuda lainnya ikut serta sebagai perekam.

Abdul Hafidz mengatakan empat remaja itu langsung diamankan setelah polisi mendapat informasi video viral tersebut merupakan warga Sampang.

Menurut Abdul, gerakan salat sambil main handphone tentu merupakan perbuatan yang tidak sewajarnya. Bahkan bisa menyakiti perasaan umat Islam. Meski demikian, polisi menyebutkan bahwa salat yang direkayasa pemuda tersebut adalah tindakan spontanitas.

Polisi mengganjar empat pemuda tersebut dengan hukuman melakukan kerja sosial selama sebulan. 

"Mereka harus membersihkan rumah ibadah di sekitar desa selama sebulan yang diawasi langsung oleh kepala desa ,tokoh masyarakat, dan tokoh agama. Namun bila mereka melanggar, kami siap memberi hukuman lain," kata Abdul di Mapolres Sampang Minggu (20/9).

Sementara, Slamet Junaidi mengatakan Pemkab Sampang berkomitmen akan selalu proaktif menjaga kondusifitas wilayah. Semua itu pemerintah harus menggandeng elemen masyarakat.

"Kami berharap kepada masyarakat Sampang untuk bijak dalam menggunakan media sosial, agar tidak tersandung hukum. Semoga ini menjadi pelajaran bagi yang lainnya," ujarnya.

(nrs/ugo)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER