Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah berkoordinasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk bekerja sama menyiapkan hotel sebagai tempat isolasi mandiri pasien covid-19.
Widyastuti mengatakan akan ada dua jenis hotel untuk isolasi mandiri pasien covid-19 di ibu kota. Pertama, hotel fasilitas pemerintah yang digratiskan untuk warga kurang mampu.
Kedua, hotel mandiri yang disiapkan khusus untuk isolasi namun berbayar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemprov DKI sudah koordinasi dengan asosiasi hotel menyiapkan beberapa hotel yang masyarakat bisa pilih, namun ini berbeda dengan hotel yang nanti disiapkan pemerintah, jadi ada hotel fasilitas pemerintah yang gratis, ada hotel yang disiapkan untuk warga mampu," jelasnya dalam dialog 'Prosedur Isolasi OTG Covid-19 Mudah atau Sulit' di kanal Youtube BNPB, Kamis (24/9).
Menurutnya, pihaknya mengambil langkah tersebut dikarenakan kemampuan ekonomi warga DKI Jakarta yang heterogen. Sehingga, khusus untuk masyarakat status ekonomi tinggi akan disiapkan hotel berbayar.
"Kami tahu warga DKI Jakarta ini sangat heterogen, dari status ekonomi tinggi sampai yang membutuhkan bantuan. Hotel untuk isolasi mandiri kami siapkan untuk warga yang mampu," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah berencana menggunakan hotel bintang dua dan tiga untuk isolasi mandiri pasien covid-19 jika kapasitas RSD Wisma Atlet tidak mencukupi.
RSD Wisma Atlet sendiri saat ini tengah merawat pasien covid-19 tanpa gejala dan bergejala ringan-sedang di tower 4,5,6 dan 7.
Tower 4 dan 5 Wisma Atlet Kemayoran saat ini merawat 2.108 pasien, kapasitas pasien isolasi mandiri di dua tower ini sebanyak 3.016 pasien.
Sedangkan untuk pasien gejala ringan-sedang yang ditempatkan di tower 6 dan 7 Wisma Atlet Kemayoran telah terisi 2.311 pasien dari total kapasitas 2.780 pasien.
(mel/agt)