Meskipun sudah ada komitmen bersama soal protokol pencegahan penyebaran Covid-19 di Pilkada 2020, nyatanya massa pendukung masih berkerumun dalam pengundian nomor urut pasangan calon (paslon) di berbagai daerah.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, puluhan massa beratribut dukungan pada paslon Kustini Sri Purnomo dan Danang Maharsa (KSP-Danang) di Pilkada Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sudah berada di sekitar lokasi acara Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sleman sejak awal acara, Kamis (24/9).
Mereka kemudian mengusung poster-poster Nomor Urut '3' dibubuhi slogan 'Sesarengan Mbangun Sleman' dan mengucapkan yel-yel dengan mengelu-elukan paslon mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka sempat dihalau pihak kepolisian lantaran melanggar protokol kesehatan saat meluapkan euforia usai pengumuman pengundian nomor urut paslon, di sekitar Gedung Serbaguna Pemda Sleman.
KSP-Danang merupakan paslon yang diusung PDIP dan PAN, serta didukung oleh Partai Demokrat dan Partai Gelora.
Namun, politikus PDIP My Esti Wijayati yang turut hadir di lokasi menyanggah tudingan mobilisasi massa pendukung ke lokasi tersebut.
"Saya tidak membawa massa, kebetulan kami ada acara tadi," tepis dia, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari dapil DIY ini kepada wartawan.
Senada, Wakil Sekretaris Tim Pemenangan KSP-Danang, Gustan Ganda, mengklaim bahwa selama ini mematuhi protokol kesehatan.
"Tetapi ini tadi karena ada euforia setelah mendapatkan nomor urut, jadi kami sempat berdekatan," dalihnya.
Sementara, Komisioner Bawaslu Sleman Arjuna Al Ichsan Siregar menilai aksi yang dilakukan para pendukung KSP-Danang tidak sesuai dengan Peraturan KPU (PKPU) No 13 Tahun 2020.
Menurut Arjuna, dalam PKPU yang baru diundangkan Rabu (23/9) malam itu sebenarnya melarang Paslon membawa massa maupun melakukan arak-arakan dan sejenisnya.
"Terkait dengan dinamika yang terjadi tadi, kami dari Bawaslu sebenarnya dalam forum Pleno tadi juga sudah menyampaikan kepada KPU untuk menunda pengundian nomor urut tersebut sampai massa bisa dibubarkan," paparnya.
Untuk itu, sambung Arjuna, Bawaslu Sleman akan melakukan kajian atas dinamika yang terjadi tersebut.
Dalam acara itu, KPU Sleman telah mengumumkan nomor urut bagi tiga paslon yang akan berkompetisi di Pilkada Sleman 2020. Nomor urut 1 untuk paslon Danang Wicaksana Sulistya-Raden Agus Choliq; nomor urut 2 Sri Muslimatun-Amin Purnama, dan nomor urut 3 bagi KSP-Danang.
Pada kesempatan tersebut, para Paslon juga mendeklarasikan Kampanye Aman, Damai, Sehat, dan Selamat di tengah situasi Pandemi Covid-19.
Ketua KPU Sleman, Trapsi Haryadi menjelaskan, aman dan damai itu terkait dengan rasa aman di masyarakat.
"Paslon ini akan menjadi tauladan bagi masyarakat sehingga kami menekankan kepada mereka agar dalam melaksanakan kampanye bisa aman, damai, dan tertib," imbaunya.
Selain itu, pihaknya juga mendorong agar semua pihak bisa benar-benar menerapkan protokol kesehatan.
Kerumunan massa pendukung juga terjadi dalam pengundian nomor urut pasangan calon di Pilkada Kepulauan Riau (Kepri), di Hotel CK Tanjungpinang, Kamis (24/9).
![]() |
Sementara itu, dikutip dari Antara, KPU Kepri berupaya mencegah penularan Covid-19 dalam kegiatan tersebut. Salah satunya, dengan membatasi jumlah undangan yang diperkenankan masuk dalam ruangan.
Masing-masing paslon hanya diperkenankan membawa satu orang pendukung, sementara Forum Komunikasi Pimpinan Daerah tidak diundang. Wartawan pun tidak diperkenankan masuk dalam ruangan tersebut.
"Ini semata-mata untuk mencegah penularan Covid-19," kata anggota KPU Kepro Arison.
Namun, ratusan orang pendukung tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kepri yang tak ikut masuk ruangan tetap berkerumun, berfoto, dan meneriakkan nama masing-masing kandidat pilkada saat berada di ruang tunggu para tamu.
![]() |
Tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kepri, yakni pasangan Soerya Respationo-Iman Sutiawan, Isdianto-Suryani, dan Ansar Ahmad-Marlin Agustina.
Puluhan anggota kepolisian berupaya menenangkan massa karena khawatir tamu hotel terganggu.
Selain itu, anggota kepolisian yang menggunakan pengeras suara juga berupaya agar massa menaati protokol kesehatan dengan menggunakan masker yang tepat dan tidak berkerumun.
"Mohon bapak dan ibu menjaga jarak untuk mencegah penularan Covid-19. Silahkan berfoto, tetapi taati protokol kesehatan," kata petugas Ipda Helman lewat pengeras suara.
Namun, imbauan itu bak angin lalu bagi massa yang larut dalam euforia seusai pengundian nomor urut.
KPU Kepri sendiri menetapkan nomor urut 1 bagi paslon Soerya Respationo-Iman Sutiawan, nomor urut 2 bagi Isdianto-Suryani, dan nomor urut 3 untuk Ansar Ahmad-Marlin Agustina.
Sebelumnya, Pemerintah dan DPR sepakat tak menunda Pilkada 2020 dengan dalih Covid-19 masih terkendali, penundaan akan memicu kekosongan kepala daerah yang kemudian mesti diambil alih pelaksana tugas (Plt), hingga tak ada kepastian waktu tuntasnya pandemi.
Para Sekjen Partai politik dan Pemerintah pun sudah bertemu serta menyepakati untuk mematuhi protokol kesehatan Covid-19 dalam Pilkada 2020.
(sut, antara/arh)