Sebanyak 61 persen dari total penyaluran subsidi kuota internet dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim didominasi peserta didik dari Pulau Jawa. Peserta didik yang dimaksud termasuk siswa dan mahasiswa.
Total ada 26.623.776 peserta didik yang menerima kuota gratis per bulan September. Dari total jumlah tersebut, 16.424.143 di antaranya berasal dari enam provinsi di Pulau Jawa. Pada 28 provinsi lainnya, jumlah peserta didik tak sampai setengah dari yang menerima kuota.
Mengutip vervalponsel.data.kemdikbud.go.id, lima provinsi di Jawa juga menempati lima posisi tertinggi dengan jumlah peserta didik penerima kuota terbanyak. Posisi pertama dipegang Jawa Barat dengan 5.269.200 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian 4.132.792 orang di Jawa Tengah, 3.924.927 orang di Jawa Timur, 1.294.196 orang di DKI Jakarta, 1.250.890 orang di Banten. Sedangkan Yogyakarta mencatat 552.139 peserta didik yang menerima kuota.
Pada provinsi di pulau lain, hanya Sumatra Utara yang memiliki lebih dari sejuta peserta didik penerima kuota, yakni 1.218.085 orang. Provinsi lainnya mencatat tidak lebih dari sejuta peserta didik penerima kuota.
Jumlah paling rendah ditemukan di Maluku Utara dengan 53.713 orang. Kemudian 61.803 orang di Papua Barat, 75.126 orang di Sulawesi Barat, 82.428 orang di Gorontalo, dan 87.072 orang di Kalimantan Utara.
Untuk guru dan dosen, Pulau Jawa mendominasi 54 persen penerima kuota. Terdapat 853.806 pendidik di enam provinsi dari total 1.553.090 pendidik yang menerima kuota gratis. Rinciannya sebanyak 57.509 orang di DKI Jakarta, 235.567 orang di Jawa Barat, 239.347 orang di Jawa Tengah, 229.221 di Jawa Timur, 56.806 di Banten, dan 35.252 di Yogyakarta.
Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Yalimo, Papua, Nahor Nekwek mengeluhkan bantuan kuota Nadiem yang tak bisa dinikmati peserta didik di wilayahnya. Ia bercerita belum ada jaringan internet untuk memadai pembelajaran daring di sana.
"Kalau pemerintah pusat mau membangun pelayanan pendidikan, kesehatan, pelayanan umum dengan jaringan internet, saya pikir ini berlaku Jakarta saja. Kalau di Papua, paling 5-6 tahun baru bisa," kata Nahor Nekwek saat dihubungi dari Kabupaten Jayawijaya, Rabu (23/9) seperti dilansir dari Antara.
Yalimo sendiri merupakan wilayah di pegunungan tengah Papua. Akses internet masih jadi kendala bagi delapan kabupaten di pegunungan tengah Papua. Sehingga kebanyakan siswa belum bisa melakukan pembelajaran daring.
PJJ masih dilangsungkan di sebagian sekolah di Indonesia. Menurut catatan Kemendikbud, PJJ masih berlangsung di 1.840 sekolah di zona merah, 12.124 sekolah di zona oranye, 6.238 sekolah di zona kuning dan 764 sekolah di zona hijau.
(fey/ain)