Perhimpunan untuk Pendidikan Guru (P2G) menyebut banyak guru tidak familiar dengan aplikasi yang bisa diakses menggunakan kuota belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Mereka menduga upaya ini merupakan ajang promosi perusahaan rintisan atau startup.
"P2G menemukan beberapa aplikasi tersebut tidak familiar di kalangan guru di daerah dan di Jakarta sendiri. Aplikasi seperti Aminin, Bahaso, Cakap, Udemy," kata Koordinator P2G Satriwan Salim melalui keterangan tertulis dikutip Kamis (1/10).
Pada kegiatan belajar sehari-hari, lanjutnya, guru juga tidak memakai aplikasi-aplikasi tersebut. Kebanyakan diantaranya mereka lebih sering menggunakan Youtube, yang tidak bisa diakses melalui kuota belajar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui subsidi kuota untuk siswa, guru, mahasiswa dan dosen dibagi menjadi dua, yakni kuota umum yang bisa digunakan tanpa batas dan kuota belajar yang hanya bisa mengakses situs dan aplikasi yang ditentukan Kemendikbud.
"Ada indikasi bahwa Kemdikbud sengaja mempromosikan aplikasi yang notabene masih startup tersebut. Yang belum diketahui secara luas bagaimana kapasitas, konten pembelajaran dan rekam jejaknya," lanjutnya.
Untuk itu, Satriwan menilai Kemendikbud harus memastikan 19 aplikasi yang dicantumkan dalam situs kuota-belajar.kemdikbud.go.id benar-benar dipakai sekolah, sehingga tidak boros anggaran negara.
Ia juga meminta agar alokasi kuota umum diperbesar. Pada bulan pertama, kuota umum yang diberikan untuk setiap jenjang sebesar 5 gigabyte. Guru mengeluhkan jumlah ini kurang memadai untuk kegiatan belajar selama sebulan.
"Sebab guru-guru sangat banyak yang menggunakan media seperti Youtube untuk mengajar," ujarnya.
Pihaknya khawatir jika alokasi kuota tidak proporsional dan fungsional, pada akhirnya subsidi yang memakan dana hingga Rp7,2 triliun itu tak terpakai dan malah salah sasaran.
Lebih lanjut, P2G mencatat masih banyak guru dan siswa yang belum menerima subsidi kuota di bulan September. Kasus ini ditemukan di 21 daerah di 13 provinsi. Padahal subsidi kuota termasuk ditunggu-tunggu dan bisa sangat membantu pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Guru khawatir tidak dapat bantuan kuota internet sebagaimana janji Mas Mendikbud. Padahal pengeluaran kuota guru dan orang tua siswa selama ini sangat besar," lanjut Satriwan.
Terpisah, Kepala Pusat Data dan Informasi Kemdikbud Muhammad Hasan Chabibie menampik upaya promosi pada subsidi kuota. Ia mengatakan hal tersebut tidak menjadi niat pihaknya ketika mencantumkan ragam aplikasi untuk diakses kuota belajar.
"Kami tidak ada sama sekali upaya promosi produk. Dan kami terbuka dengan semua aplikasi pembelajaran yang akan dimasukkan dalam kuota belajar tersebut," katanya kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat.
Besaran subsidi kuota bervariasi sesuai jenjang, yakni 20 gigabyte untuk PAUD, 35 gigabyte untuk SD-SMK, 42 gigabyte untuk guru dan 50 gigabyte untuk mahasiswa dan dosen. Setiap jenjang mendapat alokasi kuota umum 5 gigabyte, dan sisanya kuota belajar.
Berikut daftar situs dan aplikasi yang dibaca dengan kuota belajar:
Aplikasi
1. Aplikasi dan website Aminin
2. Aplikasi dan website Ayoblajar
3. Aplikasi dan website Bahaso
4. Aplikasi dan website Birru
5. Aplikasi dan website Cakap
6. Aplikasi dan website Dualingo
7. Aplikasi dan website Edmodo
8. Aplikasi dan website Eduka System
9. Aplikasi dan website Ganeca Digital
10. Aplikasi dan website Google Classroom
11. Aplikasi dan website Kipin School 4.0
12. Aplikasi dan website Microsoft Education
13. Aplikasi dan website Quipper
14. Aplikasi dan website Ruang Guru
15. Aplikasi dan website Rumah Belajar
16. Aplikasi dan website Sekolah.Mu
17. Aplikasi dan website Udemy
18. Aplikasi dan website Zenius
19. Aplikasi Whatsapp
Video Conference
1. Cisco Webex
2. Google Meet
3. Microsoft Teams
4. U Meet Me
5. Zoom
Situs
1. aksi.puspendik.kemdikbud.go.id/membacadigital
2. bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id
3. bse.kemdikbud.go.id
4. buku.kemdikbud.go.id
5. cambridgeenglish.org
6. elearning.gurudaringmilenial.id
7. guruberbagi.kemdikbud.go.id
8. icando.co.id
9. indihomestudy.com
10. infomedia.co.id
11. kelaspintar.id
12. lms.seamolec.org
13. mejakita.com
14. melajah.id
15. pijarmahir.id
16. pijarsekolah.id
17. rumahbelajar.id
18. setara.kemdikbud.go.id
19. suaraedukasi.kemdikbud.go.id
20. tve.kemdikbud.go.id
21. indonesiax.co.id
22. wekiddo.com
Termasuk situs perguruan tinggi negeri dan swasta yang terdaftar di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.