Satgas: Mini Lockdown Cepat Kendalikan Corona

CNN Indonesia
Jumat, 02 Okt 2020 03:55 WIB
Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan mini lockdown atau pembatasan sosial berskala mikro ampuh menekan penyebaran Covid-19.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito. Dia mengatakan kebijakan mini lockdown atau pembatasan sosial berskala mikro dapat menekan penyebaran Covid-19 atau virus corona dengan cepat. (Rusman - Biro Setpres)
Jakarta, CNN Indonesia --

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (#SatgasCovid19) Wiku Adisasmito, mengatakan kebijakan mini lockdown atau pembatasan sosial berskala mikro dapat menekan penyebaran Covid-19 atau virus corona dengan cepat.

"Dimana daerah-daerah tertentu yang lebih kecil, apa itu kecamatan, kelurahan, yang dimana asal kasus itu berada dan dikendalikan mobilitas pendudukan di situ, ternyata lebih cepat berhasil," katanya dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (1/10).

"Maka itu diarahkan presiden agar kita mampu selain PSBB, fokus lebih kecil lagi dimana kasus itu berada," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wiku menjelaskan mini lockdown yang disebut Presiden Joko Widodo adalah pembatasan sosial yang dilakukan di area kecil, seperti kecamatan atau kelurahan.

Menurutnya ini efektif dilakukan karena membatasi mobilitas masyarakat di titik-titik tertentu saja. Karena aktivitas di wilayah lainnya tidak terganggu dengan penerapan pembatasan sosial

"Daerah sekitarnya di kabupaten/kota yang sama atau provinsi sama tidak harus melakukan PSBB seperti yang lainnya," ujarnya.

Wiku mengatakan langkah ini tepat, karena ia menilai penanggulangan Covid-19 seharusnya dimulai dari titik mula kasus muncul. Jika titik penularan kasus bisa dikendalikan, ia mengatakan tidak akan ada penularan di daerah sekitarnya.

Pembatasan Sosial Berskala Mikro ini diterapkan di beberapa daerah di Jawa Barat. Sedangkan Pembatasan Sosial Berskala Besar kembali diterapkan di DKI Jakarta.

DKI memutuskan PSBB kembali karena khawatir akan ledakan kasus memenuhi kapasitas layanan kesehatan yang mulai menipis. Kondisi direspon pemerintah pusat dengan mengupayakan layanan isolasi mandiri di hotel bintang dua dan tiga.

"Sampai sekarang sudah ada total 4.100 kamar tersedia di DKI Jakarta dari hotel berbintang dua dan tiga. Begitu juga provinsi lain sudah ada ribuan tempat tidur yang disediakan untuk pasien yang dikategorikan OTG," katanya.

Sebelumnya Jokowi berpendapat penerapan mini lockdown yang dilakukan secara berulang akan lebih efektif menekan laju corona. Sebutan ini dalam praktiknya sebenarnya serupa karantina wilayah.

Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menilai upaya ini efektif dilakukan di awal pandemi, ketika klaster penyebaran belum masif dan banyak.

"Mini lockdown ini akan sangat efektif ketika dilakukan pada fase awal satu pandemi. Karena klasternya belum banyak, bisa satu, umumnya nggak lebih dari dua, artinya ketika ada ada fase awal kan lebih mudah melakukan pembatasan pada level yang kecil misal kecamatan, sehingga akan lebih efektif," jelasnya, Rabu (30/9) lalu.

(fey/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER