Satgas Covid-19 Minta WHO Beri Bantuan Tes Swab Antigen

CNN Indonesia
Jumat, 02 Okt 2020 00:05 WIB
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut Indonesia sudah mendapat rekomendasi untuk menggunakan tes swab antigen sebagai upaya mendeteksi Covid-19
Satgas Covid-19 minta bantuan WHO untuk tes swab atau rapid antigen. Ilustrasi (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)
Jakarta, CNN Indonesia --

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (#SatgasCovid19) meminta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi bantuan alat tes swab atau rapid antigen Covid-19. Ia berharap Indonesia dipertimbangkan untuk mendapat alat tersebut.

"Kami telah berkomunikasi dengan perwakilan WHO yang berada di Indonesia dan kami juga mohon bisa dipertimbangkan untuk dapat bantuan dari WHO untuk tes cepat ini," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (1/10).

Wiku menyebut Indonesia sudah mendapat rekomendasi untuk menggunakan tes swab antigen sebagai upaya mendeteksi Covid-19. Ia mengatakan tes antigen akan lebih akurat dipakai sebagai upaya mendeteksi virus dibanding rapid test yang sekarang digunakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentunya akurasinya yang lebih tinggi. Karena mendeteksi antigen. Tentunya akan lebih baik dalam mendeteksi antibodi dalam rangka proses screening sebelum dilanjutkan penegakan diagnosa dengan real time PCR," ujarnya.

Sebelumnya, WHO mengatakan rapid test antigen dapat mengeluarkan hasil dalam waktu 15-30 menit. Harga yang dipatok untuk alat ini juga lebih murah, yakni US$5 atau Rp74 ribu per unit. Ada 10 juta alat rapid test antigen yang kini sudah bisa dipesan dan segera dipakai.

WHO berencana membagikan 120 juta rapid test baru yang diklaim dapat mendiagnosa corona dalam hitungan menit tersebut ke-133 negara berpenghasilan rendah.

Aceh dan Banten Wilayah Prioritas

Di sisi lain, Wiku Adisasmito menjelaskan alasan pihaknya menjadikan Banten dan Aceh sebagai provinsi prioritas penanganan pandemi virus corona.

"Kami perlu jelaskan Banten ini kasusnya tertinggi di kontribusi dari tiga kabupaten/kota, Kab. Tangerang, Tangerang Selatan dan Kota Tangerang. Kontribusinya 75 persen dari seluruh kasus Banten," kata Wiku.

Wiku menyebut penting Banten masuk provinsi prioritas karena penyebaran virus masih tinggi di wilayah Kota dan Kabupaten Tangerang, serta Tangerang Selatan.

Sedangkan keputusan menjadikan Aceh provinsi prioritas diambil ketika pihaknya berkunjung kesana minggu lalu. Wiku bercerita Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah meminta bantuan pemerintah dalam menangani kasus corona.

"Karena adanya lab PCR yang mereka miliki dari tiga tempat, dari Litbangkes, Labkesda dan RS Zainul Abidin. Terjadi deteksi kasus meningkat. Mereka merasa perlu bantuan dari pemerintah," ujarnya.

Wiku menyatakan mobilitas penduduk yang masih tinggi dan masyarakat yang belum disiplin menerapkan protokol kesehatan menjadi salah satu penyebab peningkatan kasus di Aceh.

Untuk itu, pihaknya berupaya memberikan bantuan dengan memastikan protokol kesehatan diterapkan dan kapasitas layanan kesehatan seperti ICU serta tempat tidur untuk layanan isolasi mandiri terjaga.

Kasus positif corona di Banten kini mencapai 5.643 orang, dengan 3.964 kasus sembuh dan 171 kasus meninggal. Sedangkan di Aceh kasus positif mencapai 4.554 orang, dengan 2.325 kasus sembuh dan 176 kasus meninggal.

(fey/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER