TNI Musnahkan 764 Senpi Sisa Konflik Ambon, Termasuk Bazoka

CNN Indonesia
Senin, 05 Okt 2020 20:25 WIB
Kodam XVI Pattimura memusnahkan 764 senjata api ilegal sisa konflik horizontal di Ambon pada 1999.
Ilustrasi senjata api ilegal. (Foto: CNN Indonesia/Gloria Safira Taylor)
Ambon, CNN Indonesia --

Panglima Kodam XVI Pattimura Ambon Mayjen TNI Agus Rohman memusnahkan 764 senjata api ilegal sisa konflik tahun 1999 silam

Pemusnahan senjata api yang dilakukan dengan cara dipotong itu digelar terkait peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 TNI di Ambon Maluku pada Senin (5/10).

Agus Rohman mengatakan TNI menyita 764 senjata api ilegal yang pernah digunakan warga sebagai alat perang di konflik Maluku 1999.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, senjata api ilegal yang disita anggota TNI paling banyak di wilayah Ambon Maluku. Korem 151 Binaiya, kata dia, mengamankan sekitar 562 pucuk senjata. Di antaranya, 340 laras panjang, 208 laras pendek, 12 laras panjang rakitan, 1 buah bazoka dan 1 buah pelontar bom rakitan.

Selain itu, Anggota TNI di Korem 152 Babullah, Ternate, Maluku Utara, menyita 202 pucuk senjata api ilegal. Rinciannya, 131 pucuk senjata api laras panjang, 55 pucuk senjata api rakitan laras pendek dan tabung peluncur rakitan sebanyak 16 buah.

Agus meminta warga di Ambon dan Ternate yang tengah menyimpan senjata api di rumah maupun di hutan segera diserahkan demi menjaga Ambon dan Ternate dari ancaman konflik.

"Tak ada hukuman bagi warga yang ingin serahkan senjata api, bahkan senjata-senjata yang dimusnahkan ini banyak diserahkan warga secara suka rela,"ucap Agus di Ambon, Senin (5/10).

Ia menyebut penyitaan senjata api ilegal laras dari warga itu dilakukan terhitung sejak Januari 2017 hingga Desember 2019 di Ambon dan Ternate. Senjata ilegal, tambah dia, diperoleh warga dalam dalam bentuk senjata api berbentuk standar.

"Senjata-senjata api didapati dari warga yang kala itu berkonflik, berkat pergaulan TNI dan rakyat, sehingga warga dengan sendirinya mendatangi pos-pos TNI untuk serahkan senjata api,"  ujar Agus.

Baginya, pemusnahan senjata api tersebut semata untuk meyakinkan masyarakat bahwa pentingnya menjaga kedamaian sehingga tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang punya kepentingan.

Pemusnahan ratusan peralatan perang konflik 1999 di Ambon Maluku diikuti Gubernur Maluku Murad Ismail, Kapolda Maluku Irjen Pol Baharudin Djafar dan Panglima Kodam XVI Pattimura Mayjen TNI Agus Rohman.

(sai/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER