Rombongan buruh mulai memadati Jalan Ahmad Yani, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (8/10). Mereka berkumpul sebelum melakukan long march menuju Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, selain buruh terlihat kelompok mahasiswa berada dalam barisan. Tuntutan mereka sama, menolak Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja.
Lihat juga:Demonstran Yogyakarta: Kami Nyatakan Perang |
"DPR Jancok, DPR Jancok, DPR Jancok," teriak massa tanpa henti, Kamis (8/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu lintas di sisi barat Jalan Ahmad Yani Surabaya, tempat buruh berkumpul, sempat tersendat.
Di sisi lain, ratusan personel TNI-Polri juga melakukan penjagaan di Bundaran Waru. Kawasan itu merupakan akses pintu masuk Surabaya, dari Sidoarjo, yang bakal dilalui buruh.
Sebanyak 4.263 personel gabungan yang terdiri dari TNI dan Polri mengamankan aksi demonstrasi massa buruh dan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Tolak Omnibus Law (Getol) Jawa Timur, di Surabaya.
"Giat hari ini ada 4.263 personel gabungan," kata Kabagops Polrestabes Surabaya, AKBP Anton Elfrino Trisanto.
Anton mengatakan mengatakan, ribuan personel gabungan itu akan tersebar di beberapa titik vital yang dilalui oleh massa demonstran.
"Menyebar mengamankan di titik Cito, Gedung Negara Grahadi, Kantor Gubernuran, DPRD Jatim, kawasan industri Sier, Margomulyo, dan akses tol," ujarnya.
Sejak pagi, ribuan personel gabungan melaksanakan apel kesiapan pasukan di Jalan Frontage Ahmad Yani depan Cito. Lokasi tersebut juga merupakan rute awal berkumpulnya massa demonstran.
Sejumlah elemen buruh, mahasiswa, tani dan masyarakat sipil yang tergabung dalam Gerakan Tolak Omnibus Law (Getol) Jawa Timur, bakal menggelar aksi Mosi Tidak Percaya kepada DPR RI dan Pemerintah yang telah mengesahkan Omnibus Law Cipta Kerja.
Juru bicara Getol Jatim, Habibus Shalihin mengatakan setidaknya ada 3.000 massa dari seluruh Jatim, yang bakal turut dalam aksi unjuk rasa ini.
"Massa yang turun kurang kebih 3.000 an dari elemen buruh, tani mahasiswa dan masyarakat sipil lainnya," kata Habibus kepada CNNIndonesia.com, Rabu (7/10).
Kelompok buruh dan mahasiswa juga melakukan aksi di sejumlah daerah lain. Mulai dari Lampung, Banten, Jakarta, Bekasi, Bandung, Purwakarta, Cianjur, Semarang, Yogyakarta, hingga Mojokerto.
Untuk di Jakarta, aksi dipusatkan di Istana Negara. Mereka mendesak Jokowi agar membatalkan Omnibus Law Cipta Kerja. Namun, Jokowi kini tak berada di Istana Negara. Ia sedang kunjungan kerja ke Kalimantan Tengah.
(frd/fra)