Surabaya Bentrok, Gedung Grahadi Jebol di Barat dan Timur

CNN Indonesia
Kamis, 08 Okt 2020 16:18 WIB
Polisi melemparkan tembakan air dari water cannon ke arah pedemo, massa kocar-kacir, ada yang bertahan dan tetap melakukan perlawanan dengan melempar batu.
Situasi aksi Tolak Omnibus Law Cipta Kerja di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (8/10). (CNN Indonesia/ Farid)
Jakarta, CNN Indonesia --

Situasi demonstrasi tolak unjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (8/10) terus bertahan dalam kericuhan. Massa kini menjebol sisi timur pagar gedung, setelah sebelumnya pagar sisi barat telah ambruk.

Pantauan CNNIndonesia.com, pintu sisi timur Gedung Negara Grahadi 'diruntuhkan' massa sekitar pukul 15.32 WIB. Usai jebol, polisi bertindak dengan menembakkan meriam air melalui mobil water canon.

Polisi kemudian merangsek dan memukul mundur massa. Tak hanya itu petugas kemudian juga mengamankan sejumlah massa dan membawanya masuk ke Gedung Grahadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mundur! Mundur! Mundur!," teriak polisi.

Sebagian massa berpencar hingga mundur ke Jalan Yos Sudarso dan Taman Hapsari. Massa yang berupaya bertahan masih melawan dengan melakukan pelemparan ke petugas.

Seperti diketahui, sebelumnya, pagar sisi bara telah dijeblo massa pada pukul 13.50 WIB.

"Tugasmu mengayomi, tugasmu mengayomi, pak polisi, pak polisi, jangan ikit kompetisi," kata massa.

Aksi di Surabaya melibatkan sejumlah elemen, mulai dari mahasiswa, pelajar dan kelompok masyarakat sipil yang tergabung dalam Gerakan Tolak Omnibus Law (Getol) Jawa Timur.

Pantauan CNNIndonesia.com, mereka datang lebih dulu ketimbang massa dari serikat buruh. Sampai di lokasi, mereka kemudian menaiki depan dan atap mobil water canon milik polisi yang telah terparkir di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya.

"Tugasmu mengayomi, tugasmu mengayomi, pak polisi, pak polisi, jangan ikut kompetisi," teriak mereka.

(frd/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER