Polisi Tangkap 634 Pedemo Omnibus Law di Surabaya dan Malang

CNN Indonesia
Jumat, 09 Okt 2020 04:39 WIB
Polda Jatim menyampaikan 505 orang ditangkap di Surabaya dan 129 orang ditangkap di Malang saat demo menolak Omnibus Law Cipta Kerja.
Pengunjuk rasa berlarian ketika polisi menembakkan gas air mata saat demo menolak Undang-undang Cipta Kerja di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (8/10/2020). (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Surabaya, CNN Indonesia --

Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan pedemo Tolak Omnibus Law Cipta Kerja, di Surabaya, yang diamankan pihak aparat kepolisian kini berjumlah 505 orang.

Massa sebanyak itu diamankan polisi dari tiga lokasi demonstrasi menolak Omnibus. Di antaranya Gedung Negara Grahadi, Kantor Gubernur Jawa Timur dan Gedung DPRD Surabaya. 

"Di Surabaya insiden yang terjadi di depan Gedung Negara Grahadi dan lokasi lainnya di Surabaya sebanyak 505 orang [yang diamankan]," kata Truno, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (9/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, kata Truno, polisi juga mengamankan sebanyak 129 pedemo Tolak Omnibus Law di Malang, Jawa Timur. 

"Dan di Malang juga ada 129 orang," ucapnya. 

Maka total keseluruhan massa yang diamankan dari Surabaya dan Malang berjumlah 634 orang. Polisi selanjutnya akan melakukan pemeriksaan untuk mendalami peran mereka. 

"Total untuk kejadian di Surabaya dan Malang sebanyak 634 orang. Kita lihat dari berbagai perannya, yang pertama tentu kita lihat ada berbagai pengerusakan fasilitas umum atau pagar Gedung Grahadi," katanya.

Massa yang diamankan tersebut juga bakal menjalani rapid test. Jika ditemukan hasilnya reaktif mereka akan dites swab. 

"Selanjutnya kita akan lakukan rapid test, apabila hasilnya reaktif maka kita akan lakukan swab, dan apabila positif kita akan lakukan langsung karantina, kemudian proses selanjutnya kita lakukan penegakan hukum sesuai dengan hasil penyidikan," ujarnya. 

Sebelumnya, aksi Tolak Omnibus Law Cipta Kerja di Gedung Negara Grahadi Surabaya berlangsung ricuh. Massa melempari polisi dengan botol, kayu dan kaca. 

Mereka merusak lampu, water berrier, tiang rambu, bahkan menjebol gerbang Grahadi sisi barat dan timur. Polisi kemudian menembakkan gas air mata dan mengerahkan water canon ke arah massa. 

Bentrokan pun terjadi dalam radius 500 meter dari Grahadi. Tepatnya di persimpangan Balai Pemuda Surabaya, Jalan Gubernur Suryo-Jalan Yos Sudarso, dan di depan Tunjungan Plaza di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya.

(frd/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER