Tenaga ahli utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyatakan rakyat tak akan membiarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) seorang diri.
Oleh karena itu, Ali mengatakan dirinya akan berada di Istana Kepresidenan.
"Rakyat tidak akan membiarkan Jokowi seorang diri, ingat itu! Saya insya Allah besok ada di depan istana," kata dia dalam unggahan via akun intagram dirinya yang sudah terverifikasi, ngabalin, Senin (12/10) yang dilihat CNNIndonesia.com pada Selasa (13/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CNNIndonesia.com mencoba mengklarifikasi lebih lanjut kepada Ali Ngabalin mengenai unggahan instagram tersebut, termasuk apakah maksudnya dia akan menemui massa aksi tolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) yang melakukan unjuk rasa.
Namun, hingga berita ini ditulis, belum ada respons dari Ali Ngabalin baik lewat pertanyaan yang disampaikan via layanan pesan belum dijawab.
Dalam unggahan tersebut, Ali Ngabalin menyertakan gambar karikatur dirinya memegang perisai yang sudah ada pecahan di kiri kanannya dengan kedua tangan. Karikatur tersebut menunjukkan Ali sedang berdiri di depan Istana Merdeka, komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
"Anda tahu bahwa hanya KERBAU yang punya karakter seruduk menyeruduk.. [emoticon tertawa].. Manusia yg hatinya, mata dan telinganya tidak berfungsi akan lebih sesat dari binatang ternak QS. 7:179," demikian lanjutan dalam keterangan gambar tersebut.
Sehari sebelumnya, menggungah gambar yang sama, lewat akun Instagram-nya Ali menulis pernyataan: "Sama-sama kita jaga istana dan pemimpin kita Presiden Jokowi sebagai simbol negara kita. seraya memohon perlindungan Tuhan Yang Maha Kuasa Allah SWT, salam dan do'a."
Hari ini aksi menolak omnibus law juga digelar di dekat Istana. Namun massa yang diizinkan mendekat Istana dan disekat di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha. Hingga siang ini, massa belum bisa mendekat ke Istana.
Sebagai informasi, demo penolakan omnibus law UU Ciptaker berlangsung di sejumlah daerah di Indonesia sejak undang-undang itu disahkan dalam rapat paripurna DPR pada Senin sore (5/10). Pada 5-7 Oktober 2020, Polri berhasil menyekat massa aksi sehingga tidak melakukan unjuk rasa yang digawangi sebagian besar oleh massa buruh dan mahasiswa di kawasan ibu kota RI tersebut.
Namun, pada Kamis (8/10), massa tak terbendung dan berupaya mendekati Istana Kepresidenan--setidaknya lewat dua arah yakni dari kawasan Simpang Harmoni dan Thamrin. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sendiri saat hari itu tak berada di Jakarta karena sedang melakukan kunjungan kerja meninjau food estate di Kalimantan Tengah. Sementara itu, DPR sendiri tengah masa reses hingga 8 November mendatang.
Aksi menolak omnibus law UU Ciptaker diketahui terus berlangsung saban harinya di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk massa buruh yang kembali mencoba mendekati Istana Kepresidenan kemarin. Namun, mereka hanya diberi ruang menyampaikan pendapat sampai titik Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat saja. Hari ini pun ada lagi aksi massa tolak omnibus law UU Ciptaker di Jakarta yang dilakukan aliansi PA 212 dkk. Namun, langkah mereka sejauh ini dihentikan hanya boleh berunjuk rasa di titik Patung Kuda juga.
(kid/asa)