Jumlah kumulatif kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia mencapai 340.622 orang per Selasa (13/10). Angka ini bertambah 3.906 orang dari hari sebelumnya.
Dari jumlah tersebut, 263.296 orang dinyatakan sembuh dan 12.027 orang meninggal dunia. Data ini dihimpun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sampai pukul 12.00 WIB.
Berdasarkan data Kemenkes, pasien sembuh bertambah 4.777 orang dan 92 orang meninggal dunia. Angka sembuh hari ini menjadi rekor baru sejak diumumkan 3 Maret 2020 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara pasien suspek Covid-19 sebanyak 153.822 orang dan spesimen yang diperiksa per hari ini 50.418 spesimen.
Kemarin, kasus positif Covid-19 sebanyak 336.716 orang. Dari angka tersebut, sebanyak 258.519 orang dinyatakan sembuh dan 11.935 orang lainnya meninggal dunia.
DKI Jakarta DKI Jakarta masih menjadi wilayah tertinggi penularan Covid-19 dengan jumlah kumulatif kasus positi Covid-19 mencapai 88.174 orang. Sedangkan Jawa Timur menjadi provinsi yang memiliki kasus meninggal terbanyak dengan 3.447 orang.
![]() Infografis Daftar Prioritas Penerima Vaksin Covid dari pemerintah |
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim kasus aktif Covid-19 di Indonesia masih lebih baik ketimbang rata-rata dunia.
Berdasarkan data 11 Oktober 2020, rata-rata kasus aktif Covid-19 sebesar 19,97 persen. Angka ini lebih rendah dari rata-rata kasus aktif Covid-19 dunia yang mencapai 22,1 persen.
Jumlah kasus aktif ini, kata Jokowi, juga turun jika dibandingkan rata-rata kasus aktif pada 27 September lalu yang mencapai 22,46 persen.
Selain itu rata-rata angka kesembuhan juga meningkat menjadi 76,48 persen per 11 Oktober. Angka ini diklaim lebih tinggi dari rata-rata angka kesembuhan dunia yang mencapai 75,03 persen.
Namun, mantan wali kota Solo itu mengakui angka kematian Covid-19 RI masih di atas rata-rata dunia. Angka kematian masih sebesar 3,55 persen. Sementara rata-rata dunia adalah 2,88 persen.
"Ini tugas besar kita ada di sini bagaimana angka rata-rata kematian ini bisa ditekan terus," kata Jokowi.
(tim/fra)