Boyolali Umumkan Klaster Covid Baru Bernama 'Tilik'

CNN Indonesia
Senin, 12 Okt 2020 20:46 WIB
Sembilan warga Boyolali terpapar Covid-19 berdasar penelusuran kontak erat terhadap klaster warga 'tilik' atau jenguk orang sakit.
Ilustrasi. Sembilan warga Boyolali terpapar Covid-19 berdasar penelusuran kontak erat terhadap klaster warga 'tilik' atau jenguk orang sakit. Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino
Jakarta, CNN Indonesia --

Sembilan warga Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, positif terpapar virus corona (covid-19). Temuan ini merupakan kumulatif sementara dari penelusuran kontak erat yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali terhadap klaster warga 'tilik' atau jenguk orang sakit.

Dari sembilan orang itu, delapan dinyatakan terinfeksi covid-19 dengan status tanpa gejala atau OTG, sedangkan seorang yang lain harus dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan Arang karena bergejala.  

"Dinamain klaster orang sakit, klaster tilik, karena ada pelaku perjalanan dari luar kota pulang ke desa. Seorang itu umurnya sudah 60-an lebih dan sakit di rumah, terus dijenguk puluhan orang," kata Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali Ratri S Survivalina saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (12/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ratri mengatakan salah seorang warga tersebut memiliki riwayat menahun sakit TBC. Namun saat dirujuk ke Rumah Sakit setempat, warga tersebut dinyatakan positif terinfeksi covid-19 berdasarkan hasil rapid dan pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) atau swab.

Merespons temuan itu, pihaknya langsung melakukan penelusuran kontak erat kepada 26 orang yang diketahui sempat tilik atau menjenguk warga sakit tersebut. Setelah itu, diketahui sebanyak delapan orang positif virus corona.

"Dari 26 orang yang dilacak, delapan positif covid-19, dan sisanya negatif," kata dia.

Delapan orang OTG itu kemudian diwajibkan menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing dengan pengawasan ketat dari Puskesmas setempat. Selain itu, Dinkes Boyolali juga melanjutkan upaya penelusuran kontak dari delapan warga positif covid-19 ini.  

"Jadi dari pihak yang delapan positif covid-19 itu dilacak lagi ada belasan orang, sudah di-swab tapi hasilnya belum keluar," jelasnya.

Merespons temuan klaster baru ini, Ratri mengaku akan mewaspadai dan mengantisipasi adanya lonjakan kasus. Sebab saat ini klaster di Kabupaten Boyolali masih berfokus pada klaster keluarga, setelah berhasil keluar dari kubangan klaster Bawaslu.

"Klaster Bawaslu ada 103 kasus, tapi sekarang sudah selesai," pungkasnya.

Sementara itu, data perkembangan kasus positif di Kabupaten Boyolali per Senin (12/10) menunjukkan sebanyak 955 orang positif terkonfirmasi virus corona. 

Dari jumlah itu, 123 orang masih menjalani proses perawatan di RS, sedangkan 70 orang lainnya isolasi mandiri. Kemudian sebanyak 727 orang telah sembuh, sementara 35 lainnya dinyatakan meninggal dunia.

(khr/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER