Kasus Positif Covid Sepekan Terakhir Naik 5,9 Persen

CNN Indonesia
Selasa, 13 Okt 2020 20:27 WIB
Satgas Covid-19 kembali mencatat kenaikan kasus positif dalam satu pekan terakhir ini, setelah sebelumnya sempat mengalami penurunan kasus positif.
Ilustrasi kampanye patuh protokol kesehatan. (AP/Tatan Syuflana)
Jakarta, CNN Indonesia --

Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 memaparkan sebaran kasus positif virus corona (Covid-19) di tanah air kembali meningkat sepekan terakhir ini. Tercatat ada peningkatan sebesar 5,9 persen dari pekan sebelumnya yang sempat mengalami penurunan kasus.

Pada pekan lalu atau perkembangan data per (6/10) di level nasional, terjadi penurunan kasus sebesar 7,4 persen dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

"Pada tingkat nasional setelah di minggu lalu mengalami penurunan kasus positif, ternyata di minggu ini kembali terjadi kenaikan kasus positif sebesar 5,9 persen," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (13/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tercatat lima provinsi menduduki peningkatan kasus paling banyak dalam sepekan ini, yakni Jawa Tengah dengan 499 kasus tambahan, Jawa Barat dengan 383 kasus, Papua Barat dengan 314 kasus, kemudian Sulawesi Selatan dengan tambahan 277 kasus, dan Sulawesi Tenggara dengan 204 tambahan kasus baru dalam sepekan.

Wiku pun meminta para Gubernur dari kelima provinsi itu untuk segera melakukan evaluasi terkait penerapan dan kepatuhan protokol kesehatan Covid-19 di masyarakat.

"Jangan berlomba-lomba masuk ke lima besar kasus positif karena ini bukanlah prestasi," kata dia.

Lebih lanjut, Wiku turut mengapresiasi lima provinsi yang dinilai mampu dalam menekan penyebaran virus corona dalam sepekan ini. Seperti Provinsi Maluku, Riau, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Aceh.

"Mohon agar hal ini dapat dipertahankan agar penambahan kasus positif dapat terus menurun, bahkan menjadi tak ada penambahan kasus sama sekali," katanya.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19, Sonny Harry B Harmadi menyebut, penggunaan masker secara ketat dapat menurunkan angka penyebaran Covid-19 hingga 20 persen dalam 20 hari.

Sonny mengatakan, kesimpulan itu merupakan hasil penelitian dan telah terbukti di beberapa negara, selain diiringi pencegahan dengan cara lain seperti menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan pakai sabun.

"Di beberapa negara yg menerapkan secara ketat dalam waktu 21 hari, angkanya langsung turun kasus penularannya bisa tinggal 20 persen, jadi besar sekali dampaknya," kata Sonny.

Dia menjelaskan, ada dua upaya yang perlu terus dilakukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, yakni 3M dan 3T. 3M merupakan upaya di hulu dengan mengubah perilaku meliputi, memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan pakai sabun.

Sementara, 3T adalah upaya di hilir sebagai penanganan kesehatan yang meliputi testing, tracing, dan treatment. Menurut Sonny, dua hal itu harus dilakukan secara bersamaan agar rantai penyebaran dapat diputus lebih cepat.

"Jadi perubahan perilaku itu adalah partisipasi masyarakat. kalau semua orang di Indonesia patuh, dampaknya akan sangat besar," kata dia.

Yang menjadi masalah, ujar Sonny, ada sebagian masyarakat masih tidak percaya dengan pandemi Covid-19. Sehingga, katanya, cara penanganan di hulu tak sepenuhnya efektif.

Misalnya, lanjut dia, Badan Pusat Statistik (BPS) hingga saat ini mencatat ada sekitar 17 persen masyarakat yang tidak percaya dengan Covid-19. Jumlah itu tidak menutup kemungkinan bisa menulari 83 persen masyarakat yang telah mentaati protokol kesehatan Covid-19.

"Oleh karenanya, kepatuhan ini menjadi kesadaran bersama, dan kalau sudah menjadi perilaku, bangsa kita akan sangat tangguh dalam sisi kesehatan," kata dia.

Kasus positif Covid-19 di Indonesia per Selasa (13/10) mencapai 340.622 orang. Angka ini bertambah 3.906 orang dari hari sebelumnya.

Dari jumlah tersebut, 263.296 orang dinyatakan sembuh dan 12.027 orang meninggal dunia. Data ini dihimpun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sampai pukul 12.00 WIB.

(khr/thr/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER