Operasional kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara tutup selama sepekan mulai Selasa (13/10), usai enam pegawainya dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona (Covid-19).
"Ternyata ada lima kasus tambahan terutama di kantor," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulawesi Utara Steavan Dandels dikutip dari siaran CNN Indonesia TV, Rabu (14/10).
Temuan kasus itu merupakan hasil penelusuran kontak erat usai Sekretaris DPRD Sulut Glady Kawatu dinyatakan positif Covid-19 pada Sabtu (10/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merespons hal itu, Satgas Covid-19 melakukan pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) atau swab kepada 88 orang yang merupakan kontak erat dengan Glady Kawatu.
Hasilnya, lima orang yang terdiri dari aparatur sipil negara (ASN) dan tenaga harian lepas (THL) turut terpapar Covid-19. Sehingga total ada enam pegawai DPRD Sulut terpapar Virus Corona.
"Setelah ditelusuri kemudian di-swab total 88 orang, 17 orang di rumah [kontak erat Sekretaris DPRD Sulut] dan 71 orang di kantor. Kalau 17 orang itu diperiksa tidak ada sama sekali terkonfirmasi positif," imbuhnya.
Steavan menyatakan saat ini pihaknya kembali melakukan penelusuran kontak erat kepada lima pegawai yang positif covid-19.
Sesuai Peraturan Gubernur Sulawesi Utara Nomor 8 tahun 2020, kantor DPRD Provinsi Sulut diperkenankan melaksanakan kerja dari rumah atau work from home secara menyeluruh atau tidak lagi beraktivitas di kantor.
Sementara itu, data perkembangan kasus positif di Provinsi Sulawesi Utara per Selasa (13/10) menunjukkan sebanyak 4.812 orang positif terkonfirmasi Virus Corona.
Dari jumlah itu, 588 orang masih menjalani proses perawatan di RS dan isolasi mandiri. Kemudian sebanyak 4.042 orang telah sembuh, sementara 182 lainnya dinyatakan meninggal dunia.
(khr/arh)