Kasus Positif di Jateng dan Papua Tertinggi 2 Pekan Terakhir

CNN Indonesia
Kamis, 15 Okt 2020 19:23 WIB
Satgas Covid-19 menyebut peningkatan kasus positif di Jateng dan Papua seiring dengan bertambahnya jumlah pemeriksaan terhadap warga.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. (Foto: Dok. Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat Jawa Tengah dan Papua sebagai dua provinsi yang mengalami peningkatan kasus positif virus corona (Covid-19) selama dua pekan terakhir.

Dua provinsi itu sekaligus menduduki dua peringkat atas dari sepuluh provinsi prioritas pemerintah yang dimandatkan penanganannya oleh Presiden Joko Widodo kepada Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Kepala BNPB Doni Monardo.

"Untuk persentase kasus aktif ini cenderung mengalami penurunan kepada seluruh provinsi, kecuali Jateng dan Papua yang mengalami peningkatan dalam dua pekan," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (15/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, Wiku menyebut peningkatan kasus itu terjadi karena Jateng dan Papua tengah menambah jumlah pemeriksaan kepada warganya. Selain itu, perilaku masyarakat juga menjadi poin penting atau penyumbang dalam kenaikan kasus ini.

Jateng dan Papua juga mengalami penurunan kasus sembuh, sedangkan kasus kematian mengalami stagnasi dan sedikit fluktuatif.

Tercatat, Jawa Tengah mengalami persentase kenaikan kasus sebesar 23,17 persen di tanggal (4/10), kemudian bertambah menjadi 23,94 persen pada (11/10). Senada, Papua juga mengalami persentase kenaikan kasus sebesar 39,42 persen pada (4/10), dan bertambah menjadi 43,35 persen pada (11/10).

Kemudian, untuk persentase kasus sembuh, Jawa Tengah mengalami penurunan kasus sembuh sebesar 70,75 pada (4/10), dan turun lagi menjadi 70,35 persen pada (11/10). Papua juga demikian, pada tanggal (4/10) mengalami penurunan kasus sembuh sebesar 59,06 persen, dan kemudian merosot menjadi 55,21 persen pada (11/10).

"Penurunan angka sembuh meskipun angkanya kecil, tapi kesembuhan harus tetap dijaga agar kesembuhan meningkat," kata Wiku.

Ia pun meminta agar fasilitas dan akses pelayanan kesehatan kembali diperhatikan, baik kualitas dan kecepatan dalam menangani pasien covid-19, terutama bagi pasien dengan gejala sedang dan berat, dan juga kelompok rentan usia, serta pasien dengan penyakit penyerta atau komorbid.

(khr/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER