Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku tak bisa memastikan kapan pastinya visa izin berkunjung ke Amerika Serikat diberikan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto oleh Departemen Luar Negeri Negara itu.
Yang pasti, kata Dasco, Prabowo memang akan melakukan lawatan ke negeri Paman Sam itu mulai minggu depan, yakni 15-19 Oktober.
"Kalau pasti [dapat visa] kapannya saya kurang tahu, tapi yang sudah pasti itu beliau ke Amerika minggu depan," kata Dasco melalui pesan suara kepada CNNIndonesia.com, Jumat (9/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lagi pula kata Dasco, dengan adanya kepastian dan persiapan tanggal keberangkatan sudah dipastikan semua syarat berkunjung yang harus dimiliki Prabowo sebelum melakukan lawatan sudah dipenuhi.
"Dan saya pikir kalau sudah diatur perjalanan semua syarat-syarat yang harus didapat atau syarat yang harus dipenuhi tentunya sudah mencukupi," kata Dasco.
Kabar berangkatnya Prabowo ke Amerika juga sudah dipastikan oleh Juru Bicara Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga Dahnil Anzar Simanjuntak. Dahnil menyebut, lawatan itu dilakukan Prabowo atas undangan dari Pemerintah Amerika Serikat yang disampaikan langsung melalui Menteri Pertahanan AS Mark Esper.
"Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto diundang pemerintah Amerika Serikat melalui Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper untuk berkunjung ke Amerika Serikat pada tanggal 15-19 Oktober 2020," kata Dahnil.
Namun saat ditanya perihal visa yang didapat Prabowo, Dahnil enggan menjelaskan.
"Itu saja yang bisa dijelaskan," kata Dahnil.
Kabar diberikannya visa kunjungan AS kepada Prabowo pertama kali diberitakan media lokal setempat, Politico.
Kabar ini sekaligus menjadi jalan pembuka setelah sebelumnya, mantan Komandan Jendral Koppasus itu disebut masuk daftar hitam AS atas dugaan perannya dalam pelanggaran hak asasi manusia sejak beberapa dekade lalu.
Prabowo pada 2000 lalu sempat dilarang ketika akan berkunjung ke AS untuk menghadiri upacara kelulusan putranya Didit Hadiprasetyo di salah satu universitas di Boston.
![]() |
Larangan masuk ini tak dijelaskan oleh pihak Amerika. Namun, merujuk artikel yang ditulis New York Times pada Maret 2014 lalu, diungkap bahwa pemerintah AS sempat khawatir dengan stabilitas Indonesia pasca-jatuhnya Soeharto.
Pada 2012, Prabowo sempat menyatakan bahwa dia ditolak masuk AS atas tuduhan menghasut kerusuhan yang menewaskan ratusan orang setelah Soeharto lengser.
(tst/arh)