SATU TAHUN JOKOWI-MA'RUF

Pujian dan Kritik untuk Jokowi dari Solo Hingga Istana

CNN Indonesia
Selasa, 20 Okt 2020 10:19 WIB
Presiden Joko Widodo dikenang sebagai sosok yang sabar dan terbuka bagi rakyat kecil, setidaknya berdasarkan pengakuan orang-orang dekatnya di kampung halaman.
Presiden Joko Widodo. (Biro Setpres/Kris)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kursi Presiden RI yang diraih Joko Widodo sepanjang dua periode tak terlepas dari prestasinya ketika menjabat Wali Kota Surakarta. Ia bersama wakilnya, FX Hadi Rudyatmo membangun Solo selama 7 tahun, 2005-2012.

Kebijakannya yang paling populer salah satunya ketika merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari tanpa banyak perlawanan. Apa yang dilakukan Jokowi dipandang jarang terjadi. Biasanya relokasi pedagang kerap dapat perlawanan, tak jarang lahirkan bentrok.

Untuk menyulap pasar-pasar di Solo menjadi cantik, Jokowi dianggap telaten menjalani sesi diskusi bersama pedagang kaki lima (PKL) hingga 54 kali selama tujuh bulan. Setelah sama-sama menemukan titik tengah, baru relokasi dilakukan dan pedagang dipindah ke tempat baru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesabaran Jokowi ini disaksikan langsung oleh Dody Sudarsono, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Triwindu. Ia merupakan salah satu pedagang yang dipindahkan pada proyek revitalisasi pasar jilid selanjutnya, setelah pemindahan PKL di Banjarsari.

Tahun 2009, Pasar Triwindu direvitalisasi agar tampak lebih modern. Imbasnya, pedagang yang berjualan di sana harus dipindahkan selama renovasi ke Taman Sriwedari. Dody jadi salah satu pedagang yang harus dipindahkan.

"Jadi dipindah ke pasar darurat, dipindahkan ke Taman Sriwedari. Dulu karena di situ ada komplek bioskop, sebagian ditaruh di halaman bioskop, sebagian di sekitarnya," ceritanya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (15/10).

Sejumlah pedagang dan pengunjung mengenakan topeng bergambar Jokowi saat menonton bersama melalui TV acara pelantikan Presiden, Joko Widodo dan wakilnya, Jusuf Kalla di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Senin (20/10).  ANTARA FOTO/Maulana Surya/Rei/mes/14.Sejumlah pedagang dan pengunjung mengenakan topeng bergambar Jokowi saat menonton bersama melalui TV acara pelantikan Presiden, Joko Widodo dan wakilnya, Jusuf Kalla di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Senin (20/10/2014). (ANTARA FOTO/Maulana Surya/Rei/mes/14.


Berkaca pada pengalaman Jokowi memindahkan PKL dari Taman Banjarsari, pedagang di Pasar Triwindu jadi lebih terbuka menerima wacana revitalisasi. Namun kekhawatiran tetap menyelimuti pikiran pedagang.

Mereka takut ketika pasar direvitalisasi, pelanggan yang sudah setia justru pergi. Ada sebagian pedagang yang menilai revitalisasi tak perlu dilakukan dan tak paham manfaatnya.

Namun Dody bercerita, Jokowi dan jajarannya merangkul setiap pedagang untuk berdiskusi dan mengutarakan kekhawatirannya. Setiap pernyataan disampaikan kepada pemerintah kota dan dijawab dengan terbuka.

"Apa yang jadi keinginan kita didengar. Kita waktu itu bertanya-tanya, jadinya akan seperti apa, gambarnya seperti apa. Jadi sampai ke teknis-teknis kita tanya detail," ungkapnya.

Diskusi antara pihak pemerintah dan pedagang dilakukan bukan hanya sekali, tapi hingga berkali-kali. Ia mengenang proses diskusi butuh waktu lama, karena aspirasi pedagang yang cukup banyak.

Hasilnya, Pasar Triwindu kini sudah lebih rapi dan kokoh dibanding sebelumnya. Pedagang pun bisa kembali berdagang tanpa ditarik biaya tambahan, seperti yang dijanjikan pemerintah Solo.

Dody pribadi menilai Jokowi membawa banyak terobosan dan perubahan selama 7 tahun di Surakarta. Padahal, menurutnya tak banyak hal luar biasa yang dilakukan sebagai kepala daerah.

"Sebetulnya yang dilakukan Pak Jokowi menurut saya biasa. Tapi jarang dilakukan pejabat-pejabat. Jadi luar biasanya Pak Jokowi, melakukan hal biasa tapi tidak pernah dilakukan pejabat," katanya.

Semasa menjadi wali kota, Jokowi bahkan berani pasang badan demi pedagang pasar di hadapan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo. Ia menolak pendirian mal atau pusat perbelanjaan modern di Solo pada 2011.

Buntutnya, Jokowi disebut bodoh oleh Bibit karena berani menentang gubernur. Jokowi tak banyak ambil pusing dengan pernyataan tersebut. Langkah itu didukung warganya dengan setia.

Penilaian bahwa Jokowi berubah muncul selang 9 tahun kemudian. Jokowi dinilai otoriter, tak mempedulikan kesejahteraan rakyat, lebih berpihak pada investasi. Tudingan itu dipakai untuk mengkritik sosok wali kota yang pernah dibanggakan.

"Tipikal otoritarianisme ini sepenuhnya dipraktikkan oleh rezim Jokowi. Tangan rezim otoriter sangat ringan untuk memangkas kekuatan masyarakat yang tidak sejalan dengan kemauan rezim," ujar pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, 15 Agustus 2020.

"Kami melihat beliau tidak mendengar sedikit pun suara buruh," ungkap Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBI) Elly Rosita Silaban terkait UU Cipta Kerja yang jadi usulan Jokowi, namun ditolak kalangan buruh.

Karakter yang Tulus dan Ikhlas di Pemerintah Pusat

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER