Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Sri Rahayu mengatakan pihaknya mendorong pengembangan vaksin Merah-Putih hasil karya anak bangsa yang saat ini sedang dikembangkan oleh Lembaga Bio Molekuler (LBM) Eijkman.
Sri mengklaim, dalam rapat kerja Komisi IX DPR bersama Menristek, Biofarma, dan Kementerian Kesehatan, selalu mengedepankan pengembangan vaksin Merah-Putih. Meski ia tidak memungkiri, saat ini pemerintah telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan luar negeri untuk mendapatkan vaksin covid-19.
"Kami sangat mendukung sekali [pengembangan vaksin Merah-Putih], ketika kita raker dengan Menristek, Biofarma,Kemenkes kita dorong vaksin dalam negeri, tentu kami semua menunggu hasil. Namun demikian, karena memang semuanya masih dalam proses, kita melakukan kerja sama dengan berbagai pihak," kata Sri dalam Webinar bersama KedaiKopi 'Apa Kabar Vaksin Merah Putih?', Jumat (16/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota DPR Fraksi PDIP tersebut menjelaskan, pihaknya serta pemerintah sedang menunggu ketersediaan vaksin covid-19, baik dari luar maupun dari dalam negeri.
Menurutnya, vaksin covid-19 yang didatangkan dari luar negeri seperti vaksin Sinovac, Sinopharm (G42), dan CanSino memiliki jumlah produksi yang terbatas, sehingga kerja sama dengan tiga perusahaan asing tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan vaksin di Indonesia.
Sementara itu, jika vaksin Merah-Putih milik Eijkman telah lebih dulu siap pakai, tentunya pemerintah akan memprioritaskan penggunaan vaksin dalam negeri.
"Kalau misalnya vaksin Merah-Putih lebih dulu, tentu kita dorong karya anak bangsa, itu hasil kesepakatan kami dalam rapat kerja. Sedangkan [vaksin] yang dari luar negeri, ada timing, jumlah, yang terbatas, karena ga mampu dalam jumlah besar, sehingga semuanya saling melengkapi," jelas Sri.
Ia mengatakan, sembari menunggu ketersediaan vaksin covid-19 yang aman, masyarakat tetap diminta untuk meningkatkan imunitas tubuh dengan cara mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta menerapkan protokol kesehatan.
"Kita selalu menyampaikan, sambil menunggu vaksin, kita harus menjaga kesehatan kita, imunitas kita harus dijaga dengan mengonsumsi makanan bergizi, juga menerapkan 3M," katanya.
Untuk diketahui, satu orang membutuhkan dua kali suntik vaksin agar mencapai kekebalan dari Covid-19. Dengan asumsi penduduk Indonesia sebanyak 269 juta jiwa, maka diperlukan sekitar 538 juta vaksin.
Sebelumnya, pemerintah mengklaim vaksinasi covid-19 diklaim akan dimulai pada November mendatang. Pengadaan vaksin akan didatangkan dari tiga perusahaan China, yakni CanSino Biologics Inc, Sinovac Biotech ltd, dan Sinopharm (G42). Menkes Terawan Agus Putranto mengatakan ketiganya akan didistribusikan melalui PT Bio Farma (Persero).
Pada November, kandidat vaksin yang akan masuk ke Indonesia adalah Cansino dengan 100 ribu vaksin (single dose). Kemudian, Sinopharm 15 juta dosis vaksin (dual dose) yang dijanjikan tersedia pada tahun ini. Sementara Sinovac menyanggupi 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020.
(mln/sfr)