Imunisasi dinilai sebagai cara yang paling murah dan memiliki hasil yang relatif maksimal melawan penyakit.
Dokter Purnamawati Sujud dari Yayasan Orang Tua Peduli menuturkan imunisasi merupakan upaya untuk menjaga kekebalan tubuh. Selain itu, kata dia, merupakan cara yang paling murah.
"Mencegah itu jauh lebih baik dan lebih murah daripada mengobati," kata Purnamawati dalam diskusi di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Kamis (15/10)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menegaskan manfaat imunisasi bukan hanya dirasakan oleh yang menerima, tetapi juga keluarga dan lingkungan sekitarnya. Imunisasi, kata Purnamawati, justru menjadi bukti cinta dan kepedulian, baik pada orang di sekeliling maupun pada lingkungan yang lebih luas.
Imunisasi dalam hal ini adalah terkait pemberian vaksin untuk melawan corona. Indonesia berencana akan memberikan vaksin massal kepada masyarakat pada akhir tahun ini.
"Imunisasikan diri anda, keluarga, serta lingkungan. Dan apabila ada pengetahuan maka berbagilah dan mari bekerja bergandengan tangan," tutupnya.
Lihat juga:Kominfo Temukan Hoaks Vaksin di Media Sosial |
Sebelumnya, Lembaga Survei KedaiKopi melakukan survei opini publik pengembangan vaksin merah putih untuk mengukur sejauh mana pengetahuan masyarakat terhadap vaksin virus corona yang dikembangkan di dalam negeri tersebut.
Berdasarkan hasil survei tersebut, sebanyak 59,7 persen responden tahu pengembangan vaksin merah putih. Lalu, 70,7 persen optimis vaksin merah putih dapat menyelesaikan pandemi Covid-19 di Indonesia dan 29,3 persen responden mengaku tidak optimistis.
"Pengetahuan publik terhadap vaksin merah putih hampir 60 persen, di sini kita bisa lihat kecenderungan publik terhadap vaksin merah putih 70,7 persen optimis, yang tidak optimis 29,3 persen, jadi skala 1-10 rata-rata optimismenya ada di angka 6,3," ucap Manajer Riset Lembaga Survei KedaiKopi, Justito Adiprasetio, dalam Webinar 'Apa Kabar Vaksin Merah Putih?' Jumat, (16/10).
(asa/asa)