Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur meminta warga dan elemen atau badan otonom (Banom) NU di Jatim untuk tidak turut serta dalam aksi penolakan Omnibus Law Cipta Kerja.
Hal itu dikatakan Ketua PWNU Jatim KH Marzuqi Mustamar kepada sejumlah Banom NU di antaranya Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Gerakan Pemuda Ansor, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan sejumlah elemen NU lainnya.
"Kepada warga NU, para santri, para jemaah, sahabat-sahabat, rekan-rekan, IPNU, IPPNU, ANSOR, Fatayat, Pagarnusa, PMII, PSHT semua saya mohon tidak usah ikut demo, demi menjaga ketertiban, keamanan saya mohon enggak usah ikut demo," kata Marzuqi melalui keterangan tertulis, Selasa (20/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia meminta agar situasi ketertiban dan keamanan di negeri ini tetap terjaga. Marzuqi pun meminta Nahdliyin mempercayakannya kepada PBNU melalui upaya judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Percayakan kepada PBNU yang sama-sama berjuang untuk merevisi atau memperbaiki, satu dua ayat atau pasal yang dianggap tidak adil atau dianggap salah dari Omnibus Law lewat MK," ucapnya.
Di Jawa Timur sendiri, aksi penolakan Omnibus Law terus berlangsung di beberapa kabupaten/kota. Salah satunya, aksi unjuk rasa itu juga terjadi di Kota Pahlawan.
Sejumlah elemen buruh, tani dan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Tolak Omnibus Law (Getol) Jawa Timur, bakal melangsungkan aksi unjuk rasa di Surabaya selama empat hari berturut-turut, mulai Selasa (20/10) hingga Jumat (23/10) mendatang.
Diketahui, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berencana mengajukan uji materi Omnibus Law Cipta Kerja ke MK. Meskipun, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah dan Menteri Sekretaris Kabinet Pratikno sudah menyambangi kediaman Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.
(frd/arh)