Nadiem: Asesmen untuk Evaluasi, Bukan Seleksi Masuk Sekolah

CNN Indonesia
Selasa, 27 Okt 2020 02:20 WIB
Nadiem Makarim mengatakan asesmen nasional digunakan sebagai evaluasi kinerja sekolah dan memberi umpan balik guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan asesmen nasional digunakan sebagai evaluasi kinerja sekolah. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyatakan Asesmen Nasional tidak akan digunakan untuk seleksi siswa masuk sekolah negeri maupun swasta, seperti Ujian Nasional (UN) beberapa tahun lalu.

"Asesmen Nasional digunakan untuk evaluasi kinerja sekolah, memberi umpan balik untuk guru dan sekolah gimana untuk meningkatkan kualitas, bukan untuk sistem seleksi anak masuk negeri dan swasta," kata Nadiem dalam diskusi yang disiarkan melalui akun Youtube Ministry of Finance Republic of Indonesia, Senin (26/10).

Ia mengatakan Asesmen Nasional justru merupakan upaya untuk menyetarakan akses pendidikan kepada semua orang. Lantaran siswa tidak akan dinilai secara individual berdasarkan capaian pendidikannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nadiem menyampaikan perubahan UN menjadi Asesmen Nasional dicontek dari negara lain yang dinilai lebih maju di dunia pendidikan. Untuk itu ia menginginkan pengukur pendidikan di Indonesia mengikuti standar global.

"Ini cara penyetaraan akses kepada semua orang untuk bisa mendapat pendidikan yang baik. Dan memastikan kita mengukur institusi, bukan potensi anak [secara] individu hanya dari satu tes dua sampai tiga jam," lanjutnya.

Selain itu, ia juga akan mengupayakan digitalisasi sekolah pada 2021. Wacana ini dilakukan salah satunya untuk mengantisipasi pembelajaran secara digital seperti yang dilakukan selama pandemi.

"Tahun depan digitalisasi sekolah akan utama. Persiapan semua sekolah mempunyai gawai, yaitu laptop untuk bisa mengerjakan baik PJJ atau digitalisasi sekolah untuk dapat pelatihan terbaik, kurikulum online, dan lain-lain," jelasnya.

Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Kemendikbud Samto sebelumnya mengatakan Asesmen Nasional rencananya akan digelar Maret atau April 2021 untuk jenjang pendidikan menengah dan Juli untuk pendidikan dasar.

Namun rencana ini dengan asumsi pandemi Covid-19 sudah terkendali. Ia menjelaskan mekanisme Asesmen Nasional yang dibahas pihaknya dilakukan berbasis komputer, serupa dengan Ujian Nasional.

"Kalau [Asesmen Nasional dilakukan] daring belum ada skenario, kita belum bisa beri pengamanan untuk ujian daring. Tapi kalau formatnya seperti UNBK kan ada pengawas," katanya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (22/10).

Asesmen Nasional sendiri bakal dibagi menjadi tiga, yakni Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) berupa literasi dan numerasi, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

Kepala Biro Humas dan Kerjasama Kemendikbud Evy Mulyani mengatakan Asesmen Nasional tidak akan diikuti satu angkatan tertentu, seperti halnya UN. Siswa yang mengikuti asesmen hanya maksimal 45 orang untuk SMP dan SMA, serta 35 siswa untuk SD.

Asesmen bakal dilakukan terhadap siswa kelas V SD, VIII SMP dan XI SMA selama estimasi dua hari. Guru dan lingkungan sekolah juga bakal diuji melalui Survei Lingkungan Belajar di hari kedua asesmen.

(fey/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER