Kerusakan Bangunan Akibat Gempa Pangandaran Bertambah

CNN Indonesia
Selasa, 27 Okt 2020 03:53 WIB
Bangunan yang paling banyak mengalami kerusakan berada di kawasan perumahan di Ciamis.
Puluhan bangunan rusak akibat gempa Pangandaran, Jawa Barat (CNN Indonesia/Tiara Sutari)
Bandung, CNN Indonesia --

Jumlah kerusakan bangunan akibat gempa bumi yang mengguncang barat daya Pangandaran magnitude 5,9 pada Minggu (25/10) kemarin, kembali bertambah.

Menurut data yang dilaporkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, Senin (26/10), tercatat 39 rumah rusak dengan berbagai jenis kerusakan.

Kerusakan bangunan terutama di kawasan perumahan tercatat mulai dari Kabupaten Pangandaran Kabupaten Ciamis, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Garut, hingga Kota Banjar. Kerusakan terbanyak tercatat di Kabupaten Ciamis dengan 12 rumah yang rusak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari 39 rumah yang terdampak gempa, sebanyak 34 rumah yang rusak ringan, 4 unit rumah rusak sedang dan satu unit rumah rusak berat. Selain itu, satu masjid mengalami rusak ringan dan tiga orang luka-luka.

Ada sebanyak 19 kepala keluarga (KK) atau 17 jiwa yang terdampak. Ada 3 orang yang mengalami luka-luka.

Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Jabar Budi Budiman Wahyu mengatakan pihaknya akan terus memantau dan melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Pangandaran dan kabupaten/kota lainnya yang terdampak gempa.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum bersama Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar Dani Ramdan mendampingi penanganan pasca gempa di Sikuraja, Kelurahan Linggasari, Kabupaten Ciamis, Senin (26/10).

Dalam kesempatan tersebut Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui BPBD Jabar menyalurkan bantuan untuk korban yang terdampak bencana gempa Pangandaran.

"Saya ditugaskan oleh Bapak Gubernur, Ridwan Kamil untuk menyisir wilayah yang terkena bencana. Karena memang akhir-akhir ini di Jawa Barat bencana selalu ada, termasuk gempa bumi," kata Uu.

Sebelumnya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM menyatakan penyebab gempa bumi dengan magnitudo 5,9 yang mengguncang barat daya Kabupaten Pangandaran kemungkinan akibat aktivitas penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di selatan Jawa Barat.

"Kepala PVMBG Badan Geologi Kasbani membeberkan kondisi geologi daerah terdampak gempa bumi. Ia mengatakan, pusat gempa bumi berada di Samudera Indonesia di sebelah selatan Pulau Jawa.

Berdasarkan tatanan tektonik perairan selatan Jawa dipengaruhi oleh zona tunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia, sehingga memberikan kontribusi tektonik di laut maupun di daratan Pulau Jawa," katanya lewat keterangan pers, Minggu (25/10).

(hyg/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER