Seekor Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) yang ditemukan warga dalam kondisi terluka di saung petani blok Kawah Putih Ciwidey, tak terselamatkan nyawanya. Nyawa Macan Tutul tersebut tak tertolong setelah mendapatkan upaya perawatan di Kebun Binatang Bandung pada Senin (26/10) pagi.
Humas Kebun Binatang Bandung Sulhan Syafii mengatakan, Macan Tutul Jawa berjenis kelamin betina dan berusia remaja tersebut sudah mendapatkan berbagai upaya penanganan oleh tim dokter, perawat dan penjaga kebun binatang.
"Setelah dilakukan berbagai upaya oleh tim dokter, perawat dan keeper di Kebun Binatang Bandung dibantu oleh tim BKSDA Jawa Barat, matul (macan tutul) betina yang didapati pada Jumat di Ciwidey mati pada Senin pagi," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (26/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sulhan menerangkan, Macan Tutul tersebut sebelumnya dievakuasi ke Kebun Binatang Bandung pada Jumat (23/10) lalu setelah ditemukan oleh warga. Selama di Kebun Binatang Bandung, mamalia tersebut telah menjalani perawatan seperti diinfus dan diberi antibiotik untuk mengobati luka.
"Menurut tim dokter Kebun Binatang Bandung, sudah dua infus yang habis untuk matul betina tersebut. Kondisi luka yang cukup parah dan sudah bernanah kemungkinan juga trauma yang menyebabkan matul itu tidak bisa bertahan," kata Sulhan.
Pada hari pertama atau pada Sabtu (24/10), lanjut Sukhan, Macan Tutul Jawa tersebut sudah bisa makan dan menghabiskan satu kilogram hati sapi dan sedikit daging cincang. Pakan diberikan, seraya memberikan pencegahan infeksi hewan tersebut.
Sebelum tiba di Kebun Binatang Bandung diketahui Macan Tutul tersebut ditemukan dalam kondisi sangat kritis. Berdasarkan pantauan tim medis, tingkat kesembuhan hewan itu sangat minim, walau demikian tim medis tetap berupaya mengobati satwa nokturnal tersebut.
"Dari video yang dilihat, pada saat penangkapan matul ini pun tidak bereaksi kabur saat didatangi oleh tim dari kawah putih. Artinya, kondisi matul ini sudah sangat lemah. Perkiraan tim dokter kebun binatang Bandung Matul ini sudah lima hari di tempat tersebut dan tidak mendapatkan makan apapun. Saat kulitnya ditarik pun sudah sangat kering artinya kondisinya memang sudah lemah," beber Sulhan.
Lihat juga:Petani Kopi Tewas Diterkam Macan Tutul |
Terpisah, Kepala Sub Bagian Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat Halu Oleo menyatakan pihaknya akan mengumumkan penyebab kematian Macan Tutul Jawa malang tersebut siang nanti.
"Iya memang kondisinya semakin menurun. Kami akan keluarkan secara resmi melalui media sosial kita," ucapnya saat dihubungi.
Sebelumnya, Macan Tutul Jawa ditemukan warga dalam kondisi terluka di saung petani blok Kawah Putih yang berada dalam kawasan hutan lindung Resot Pemangkuan Hutan (RPH) Patuha Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ciwidey - KPH Bandung Selatan.
Halu mengatakan, temuan Macan Tutul Jawa tersebut berawal dari laporan informasi yang diterima oleh Petugas Balai Besar KSDA Jabar dari laporan Bidang KSDA Wilayah II pada Jumat (23/10) lalu.
"Informasi pertama disampaikan petugas KRPH Perhutani dengan masyarakat yang menyampaikan ke petugas Resort Konservasi Wilayah Cimanggu bahwa ditemukan Macan Tutul Jawa dalam kondisi lemah dan terdapat luka," kata Halu mengutip keterangan BBKSDA Jabar di media sosial Instagram, Minggu (25/10).
Halu menuturkan, saat itu juga Kepala BBKSDA Jabar memerintahkan petugas untuk berkoordinasi dengan tim medis Kebun Binatang Bandung dan Aspinall untuk turun ke lokasi guna mengevakuasi satwa tersebut.
(hyg/gil)