Dinas Perhubungan DKI Jakarta menemukan peningkatan mobilitas warga Jakarta selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi. Salah satu pergerakan yang kenaikannya cukup tinggi yakni di tempat kerja.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, temuan tersebut berdasarkan data yang dihimpun pihaknya dari Google periode 12-20 Oktober 2020. Setidaknya ada lima area yang tercatat mengalami peningkatan mobilitas warga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama, retail dan rekreasi meningkat sebesar 2,71 persen. Kemudian, mobilitas warga di taman selama periode itu juga mengalami peningkatan sebesar 3,07 persen.
"Berikutnya mobilitas warga di pusat transportasi umum meningkat 5,21 persen, di tempat kerja meningkat 8,07 persen, dan di area pemukiman meningkat 0,07 persen," papar Syafrin dalam keterangan tertulis, Selasa (27/10).
Kendati begitu, menurut Syafrin terdapat penurunan mobilitas warga di area toko bahan makanan dan apotek sebesar 4,21 persen.
Selain itu, Dishub DKI Jakarta juga mencatatkan kenaikan volume lalu lintas kendaraan bermotor selama periode PSBB Transisi 12-25 Oktober. Ia mengatakan, pada periode ini volume kendaraan per hari meningkat sebesar 11,66 persen dibandingkan saat pemberlakuan PSBB ketat.
"Volume lalu lintas sepeda juga mengalami peningkatan. Rata-rata volume sepeda per hari mengalami peningkatan sebesar 211,70 persen dibandingkan saat pemberlakuan PSBB II," tutur dia lagi.
Adapun jumlah penumpang angkutan umum perkotaan selama periode tersebut rata-rata 694.939 penumpang per hari atau meningkat 12,83 persen dibandingkan PSBB ketat.
Tidak hanya itu, Syafrin juga menyatakan jumlah penumpang bus antar-kota dan antar-provinsi turut mengalami kenaikan. Selama PSBB Transisi, rata-rata jumlah penumpang harian angkutan AKAP sebesar 5.008 penumpang per hari.
"Mengalami peningkatan sebesar 4,79 persen dibandingkan saat pemberlakuan PSBB sebanyak 4.779 penumpang per hari," pungkas Syafrin.
(dmi/nma)