Ketua Tim Investigasi Lapangan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya, Benny Mamoto menyatakan bahwa pihaknya memiliki temuan lebih lengkap.
Dia bicara demikian menanggapi keberadaan Tim Kemanusiaan Provinsi Papua untuk Kasus Kekerasan Terhadap Tokoh Agama di Kabupaten Intan Jaya yang dipimpin oleh Haris Azhar.
"Temuan TGPF lebih lengkap karena narasumbernya termasuk anggota Polri (termasuk penyidik) dan anggota TNI, di samping keluarga korban dan tokoh agama, tokoh masyarakat," kata Benny lewat pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Kamis (29/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski memiliki banyak temuan di lapangan, Benny mengatakan bahwa TGPF Intan Jaya tak berhak menyebutkan nama pihak-pihak yang terlibat.
Dia menegaskan bahwa TGPF hanya bertugas mengumpulkan informasi atau data di lapangan. Semua data itu sudah diserahkan kepada Panglima TNI, Kapolri, KSAD, Kepala BIN serta Mendagri untuk ditindaklanjuti.
"TGPF tidak mungkin menyebut nama karena bukan jadi kewenangan TGPF," kata Benny.
Dia mengatakan TGPF Intan Jaya pun tidak berwenang menetapkan pelaku atau tersangka. Benny menegaskan bahwa pihaknya sebatas mengumpulkan informasi di lapangan.
"Yang berwenang menentukan pelaku atau tersangka adalah penyidik setelah memiliki dua alat bukti," kata Benny.
"Sampai saat terakhir belum ditemukan saksi mata peristiwa penembakan teresbut sehingga tidak elok kalau sudah menyebut nama pelakunya," sambungnya.